jpnn.com - JAKARTA--Banyaknya jajanan anak sekolah yang tidak sehat patut diwaspadai orangtua.
Pasalnya, jajanan tersebut hanya enak di lidah namun memberikan efek jangka panjang bagi anak-anak.
BACA JUGA: Buku Penjaskes Tidak akan Ditarik, BSNP: Tarik Dulu Majalah Porno!
"Kami prihatin sekali melihat jumlah pedagang jajanan anak sekolah yang tidak sehat makin banyak. Kalau tidak diantisipasi dari sekarang, generasi kita yang akan datang akan banyak yang menderita penyakit tidak menular tapi berbahaya," kata Poppy Hayono Isman, ketua KOWANi bidang kesehatan dalam Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, di Jakarta, Kamis (6/10).
Menurut Poppy, untuk menjauhkan anak dari konsumsi jajanan tidak sehat di sekolah harus dimulai dari keluarga.
BACA JUGA: Heboh Isi Buku Kelas V SD, Begini Tanggapan Kemendikbud
Para ibu harus bisa mendidik buah hatinya untuk mencintai buah dan sayur.
"Kalau ada yang bilang anaknya tidak suka buah dan sayur, itu karena kebiasaan di rumahnya bagaimana. Saya yakin bila ibu-ibu selalu menyiapkan sayur dan buah dalam menu sehari-hari, anak-anak akan tertarik," tutur Poppy yang mewakili Ketum KOWANI Giwo Rubianto Wiyogo.
BACA JUGA: Ini Sekolah Bukan? Murid Tak Bisa Baca Kok Disuruh Pindah
Dia menambahkan, kaum ibu di perdesaan dan perkotaan seharusnya mengontrol pola konsumsi keluarga.
Ibu yang secara gender sangat dekat ketersediaan pangan keluarga, mulai saat ini harus memahami dan memiliki kesadaran terhadap pola konsumsi keluarga dengan menyediakan buah dan sayur dalam menu makan sehari-hari.
"Kita mendapat tantangan besar di era globalisasi dan industri pangan. Penyediaan pangan cepat saji oleh industri menyebabkan masyarakat yang dulunya karib dengan sayur dan buah dalam menu pangannya, mengubah prilaku konsumsinya menjadi prakmatis," tandas Poppy. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Venna Melinda: Buku Itu Terlalu Vulgar...
Redaktur : Tim Redaksi