jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Ditjen Perhubungan Udara bersama stakeholder penerbangan nasional, baik BUMN maupun swasta mengadakan santunan anak yatim pada hari ke-23 bulan suci Ramadan, Jumat (8/6).
Acara yang digelar di kompleks gedung Kementerian Perhubungan ini dibuka oleh Dirjen Perhubungan Udara Menteri Perhubungan Agus Santoso.
BACA JUGA: Status Merapi Masih Waspada, Dirjen Udara Minta Tetap Siaga
Agus mengucapkan terima kasih kepada jajaran Ditjen Perhubungan Udara dan stakeholder penerbangan nasional yang mengadakan acara ini.
Selain sebagai wujud rasa syukur, acara ini juga menjadi doa sekaligus meminta pertolongan Allah SWT untuk kelancaran penyelenggaraan angkutan Lebaran 2018, khususnya di sektor transportasi udara.
BACA JUGA: Pekerjaan Overlay Runway Bandara Bakal Dihentikan
"Dalam kesempatan ini marilah kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk memohon bantuan dan petunjuk-Nya agar langkah-langkah dan upaya yang kita kerjakan mendapat ridhoNya. Terutama kita dapat berkesempatan menyumbangkan sebagian rizqi yang kami dapat kepada yang berhak," ucap Agus.
Agus berharap dengan pertolongan Allah SWT, maka tugas-tugas Ditjen Perhubungan Udara dan stakeholder penerbangan dapat terlaksana dengan baik dan bisa memberikan hasil yang maksimal serta bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
BACA JUGA: Melinda, si Yatim Piatu yang Dibacok Jambret
"Saya harap ibadah kita di bulan suci Ramadan ini menjadi momentum untuk selalu memberikan yang terbaik dalam menjalankan tugas dan pengabdian serta memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia," tuturnya.
Sementara, Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno mengatakan kegiatan Buka Puasa Bersama Anak Yatim ini merupakan kegiatan yang kedua kali digelar.
Pada kegiatan pertama 2017 lalu, telah diundang 1.000 anak yatim. Sedangkan tahun ini anak yatim yang diundang meningkat menjadi 1.500 anak.
"Jumlah santunan yang diberikan Ditjen Hubud dan stakeholder sebanyak Rp 1,32 miliar," kata Pramintohadi.
Adapun pihak BUMN dan swasta yang terlibat yakni Airnav Indonesia, PT. Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, PT. Garuda Indonesia, PT. Adhi Karya, PT. Waskita Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Nindya Karya dan PT. Pembangunan Perumahan.
Kemudian PT. Lion Mentari Airlines, PT. Sriwijaya Air, PT. Citilink Indonesia, PT. Indonesia Airasia, PT. GMF Aeroasia, PT. Gapura Angkasa, PT. Jasa Angkasa Semesta.
PT Asi Pujiastuti Aviation, PT. Marta Buana Abadi (Dimonim), PT. Whitesky Aviation, PT. Cardig Air, PT. Trigana Air, PT. Airfast Indonesia, PT. My Indo Airlines; PT. Asialink Cargo, PT. Tri MG Airlines dan PT. Aerofood ACS.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Pesawat Latih di Cilacap Ditangani KNKT
Redaktur & Reporter : Yessy