Melinda, si Yatim Piatu yang Dibacok Jambret

Selasa, 10 April 2018 – 06:55 WIB
Kapolda Kalbar beserta Pejabat Utama dan Bhayangkari Polda Kalbar menjenguk Melinda korban luka yang dibacok jambret di RS St Antonius Pontianak, Senin (9/4) siang. Foto: Humas Polda for Rakyat Kalbar

jpnn.com, PONTIANAK - Perempuan muda bernama Melinda menjadi korban penjambretan di Jalan Siam, Pontianak Selatan, Sabtu (7/3) lalu.

Karena berusaha mempertahankan barang miliknya yang nyaris dirampas penjambret, warga Siantan, Pontianak Utara berusia 17 tahun ini mengalami luka serius pada lengannya. Ia dibacok menggunakan senjata tajam yang dimiliki pelaku. Dia harus menjalani operasi di RS St Antonius Pontianak.

BACA JUGA: Dikejar Korban, Jambret Panik, Braaak! Rasain

"Ini sudah masuk ke dalam kategori pencurian dengan kekerasan sehingga korbannya kita tahu sendiri lengannya beberapa jaringannya (urat) putus," kata Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono kepada sejumlah wartawan usai menjenguk Melinda di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak, Senin (9/4) siang.

Didi mengatakan, yang menjadi perhatian lagi, korban adalah seorang yatim piatu yang sehari-hari tinggal bersama bibinya. Melinda harus berusaha mandiri menghidupi dirinya menjadi karyawan warung bakso. Hal ini perlu mendapat perhatian bersama.

BACA JUGA: Braak! Jambret Kakinya Patah, Luka Parah di Pangkal Paha

"Alhamdullilah, dokter pimpinan di rumah sakit ini membebaskan biaya pengobatannya. Sehingga tidak menjadi beban pikiran lagi. Karena mau biaya dari mana lagi dia, nggak ada biaya dia," ujarnya.

Kepada pelaku, di mana pun berada, Didi mengimbau untuk segera menyerahkan diri kepada kepolisian. Sebab masyarakat sangat antipati dengan perilaku seperti ini. "Menyerah saja, sebelum warga menginformasikan, melaporkan kepada kami untuk mengambil sesuatu tindakan tegas," tegas Didi.

BACA JUGA: Tertabrak Truk, Terseret 8 Meter, Jambret Kritis

Dikatakan jendral bintang dua ini, Melinda berusaha mempertahankan handphone dan dompetnya yang merupakan satu-satunya harta yang dimiliki, sehingga dia mempertahankannya tanpa memperhatikan keselamatan jiwanya. Hal itu yang menjadi perhatian serius.

"Ini yang perlu kita berikan atensi khusus. Sehingga kami datang ke sini untuk menyemangatinya bahwa korban tidak sendiri. Bersama warga masyarakat dan rumah sakit ini, kami memberikan motivasi," ucapnya.

Direktur RS St Antonius Pontianak, dr. Gede Sandjaya, Sp.OT (K) menuturkan, saat itu Sabtu sekitar pukul 10.00 Wib, ia mendapat informasi bahwa ada korban kejahatan mengalami pendarahan sedang berada di Intalasi Gawat Darurat (IGD). Setelah dicek, ternyata benar. Kemudian langsung dilakukan pertolongan dengan menghentikan pendarahannya.

"Dari ruangan telepon, peraturan rumah sakit swasta kan mesti ada uang panjar (uang muka) jadi saya bilang saya yang tanggung," ujarnya.

Dokter Gede mengungkapkan, kebijakan ini diambil dirinya sebagai pimpinan rumah sakit. "Saya direktur di sini, saya punya kebijakan, kalau nggak punya kebijakan berhenti lah kite," ujarnya.

Jadi dalam hal ini, menurut dia, RS St Antonius sebagai rumah sakit paling tua di Kalbar harus menitikberatkan kepada sasaran keselamatan pesien. "Kita tolong dulu lah, semua harus berubah, benar nggak? Karena pasien ini sudah dilempar-lempar (pindah-pindah)," imbuhnya.

Gede memaparkan, terhadap korban sudah dioperasi. Prosesnya berjalan lancar. Hasil rekam medis, tangan kiri Melinda uratnya banyak yang putus. "Karena mungkin dia tangkap itu pisaunya, dia ngelawan," ucapnya.

Saat ini, kondisi Melinda sudah mulai membaik dan masih menunggu hemoglobin (HB) naik. "Biar HB-nya naik, mudah-mudahan besok atau lusa boleh pulang," pungkasnya.

Sementara itu, anggota Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku,” kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli, Senin (9/4).

Ia menerangkan, Melinda dijambret sekitar pukul 07.00 Wib. Kala itu, ia sedang memainkan handphone di tempatnya bekerja, warung bakso milik Akiong di Jalan Siam. Tiba-tiba si jambret datang dan mencoba merampas handphone serta uang milik korban sambil menodongkan pisau.

Tak mau hartanya hilang, Melinda berusaha melawan hingga kedua tangannya terluka. Dan, pelaku pun kabur tanpa hasil bersama temannya yang menunggu di sepeda motor. (amb/ocs)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjatuh, Jambret Babak Belur Dihajar Warga hingga Bonyok


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler