jpnn.com - JAKARTA - Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti, lembaga pendukung duet Joko Widodo-Jusuf Kalla melontarkan protes atas keputusan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menghapus bisnis penerbangan murah atau low cost carrier (LCC). Sebab, lembaga kajian yang dipimpin Fahmi Habsy itu menganggap kebijakan Jonan tidak tepat.
"Pusaka Trisakti tidak menemukan alur logika kebijakan itu," kata Fahmi Habsyi di Jakarta, Minggu (11/1).
BACA JUGA: ICW Minta DPR Tunda Pemilihan Pengganti Busyro
Seperti diketahui, Jonan meneken peraturan yang mematok tarif batas bawah layanan penerbangan minimal 40 persen dari batas atas. Pertimbangannya, penerapan tarif dan pemakaian slot penerbangan tidak memertimbangkan unsur keselamatan karena maskapai fokus bersaing menarik penumpang.
Hanya saja, aturan yang mulai diterapkan paling lambat 30 Juni 2015 itu dinilai sama dengan menghapus bisnis penerbangan murah atau LCC. Fahmi justru menyarankan agar Jonan mengikuti cara Jokowi ketika masih menjadi Gubernur DKI, yakni mengadakan public hearing untuk menyerap harapan publik sebelum mengambil kebijakan.
BACA JUGA: Jenazah Vera Chandra Kemungkinan Dikebumikan di Tarakan
Fahmi menjelaskan, kebijakan itu tidak tepat karena pemerintah tidak perlu ikut campur dalam penentuan harga yang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak seperti bahan bakar minyak dan sembilan bahan pokok. Pemerintah, lanjutnya, semestinya mendorong industri swasta apapun untuk tumbuh dan bersaing secara efisien sehingga dapat memberikan yang terbaik pada rakyat sebagai konsumen.
"Itulah yang ada dipikiran Jokowi dan menjadi salah satu indikator keberhasilan pemerintah Jokowi-JK," katanya.
BACA JUGA: PDIP Tegaskan Budi bukan Tim Sukses Pilpres
Fahmi menegaskan, murahnya tiket pesawat juga tak ada hubungannya dengan keuangan negara. Sebaliknya, katanya, yang harus dibenahi adalah birokrasi di Kementerian Perhubungan.
“Jika perlu tiket pesawat gratis, toh bukan duit APBN yang mereka investasikan. Jadi yang dibenahi itu mafia murah di Kemenhub, bukan harga murah tiket pesawat. Jaka Sembung makan ikan, gak nyambung Mas Jonan," kata Fahmi.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Maskapai Ini Bebas dari Pelanggaran Terbang Kemenhub
Redaktur : Tim Redaksi