Jakabaring Sport Center Bakal Jadi Kawasan Komersil Cashless

Senin, 22 Oktober 2018 – 22:01 WIB
Halaman Gedung Wisma Atlit di lokasi JSC, kemarin. Pengembangan JSC akan terus dilakukan, salah satunya rencana pembangunan floating market sehinga kawasan ini bisa menjadi area sport tourism. Foto : M HATTA/SUMEKS

jpnn.com, PALEMBANG - Jakabaring Sport Center (JSC) bakal menjadi kawasan destinasi wisata yang lebih menarik di Kota Palembang, Sumatera Utara.

Tak hanya fasilitas olahraga, area seluas 700 hektare ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas floating market.

BACA JUGA: Jadi Polisi Gadungan, Andi Rampok Pengendara Sepeda Motor

President Director JSC, Meina Fatriani Paloh, mengatakan, pengembangan JSC dilakukan agar kawasan ini tetap "hidup" meski Asian Games 2018 sudah usai. Apalagi fasilitas yang dimiliki juga sudah standar internasional.

"Arah kami JSC mau dikembangkan menjadi sport tourism," ungkapnya usai bertemu Wali Kota di Rumah Dinas Jl Tasik, kemarin (19/10). Targetnya menjadi sport tourism, dengan begitu JSC bisa jadi tempat wisata yang dibuka untuk umum. Selain itu bisa dikomersialkan untuk dapat digunakan dalam event-event penyelenggaraan, baik itu olahraga ataupun wisata. "Beberapa venue akan dibuka menjadi destinasi wisata seperti canowing (danau), shooting (menembak), archery (panahan), dan lainnya," paparnya.

BACA JUGA: Berita Duka, Kurniawan Meninggal Dunia

Karena diarahkan menjadi sport tourism, di kawasan JSC juga akan diselenggarakan bebarapa event wisata nantinya seperti lomba bidar, festival perahu naga hingga Pemilihan Duta Wisata Palembang (BGP). "Dari Dinas Pariwisata juga akan mengisi kegiatan di JSC sebagai sinergitas kita,"  ujarnya.

Kemudian dilengkapi floating market sebagai fasilitas untuk wisatawan yang datang. "Rencananya untuk floating market dibangun seperti saung dan ditempatkan di area sekitar danau, sehingga view-nya langsung menghadap ke danau," ujarnya.

BACA JUGA: Perampok Sadis Ditembak Mati di Palembang

Dikatakan, perlunya pengawasan ini secara komersil juga sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap APBD Provinsi Sumsel dalam hal pengelolaan JSC. Selain itu yang terpenting tetap menghidupkan kawasan ini selepas event akbar Asian Games. "Jadi kita berdayakan JSC karena APBD tidak mungkin untuk JSC saja, apalagi secara keseluruhan pengelolaan kawasan ini sekitar 350 hektare, dengan 22 venue yang ada dan ini untuk kebersihan, listik, air dan lainnya harus dipenuhi," jelasnya.

Dia mencontohkan, venue menembak misalnya, abodemen untuk listriknya saja bisa mencapai Rp100 juta per bulan. Dan ini belum yang lainnya, jika ada kerusakan dan sebagainya harus diperbaiki. "Karena itu kita arahkan semua venue ini tetap digunakan," paparnya.

Sejauh ini manajemen masih memberlakukan aturan lama, yakni masuk bayar Rp5 ribu untuk kendaraan motor dan Rp10 ribu untuk mobil. "Kita juga arahkan untuk ke depannya ada transaksi di JSC tidak ada yang tunai, begitupun masuk kawasan tinggal gesek menggunakan kartu," tukasnya. (cj10/fad/ce1) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serka KT Pencabul Anak Dikawal Ketat Saat Diadili di Dilmil


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler