Jakarta Jadi Kota Global, Tinggal di Kawasan Ini Pasti Untung

Sabtu, 22 Juni 2024 – 15:49 WIB
Zona favorit yang menjadi tujuan investasi properti saat ini hanya ada di Jakarta Timur, tepatnya di area Cibubur. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kota Jakarta diyakini justru makin atraktif untuk kegiatan bisnis dan investasi meski tak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Negara.

Bahkan ke depannya diramalkan menjadi kota bisnis global seperti Kuala Lumpur, New York maupun Sydney.

BACA JUGA: Houmi Luncurkan Platform Inovatif untuk Mempermudah Transaksi Properti

Penyebabnya, DKI Jakarta menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sekitar Rp 3,200 triliun (16 persen) dari share nasional.

Belum lagi bila ditambah dengan kawasan Aglomerasi, yang meliputi Jabodetabek plus Cianjur, maka PDRB mencapai 23,8 persen nasional.

BACA JUGA: Triyasa Propertindo Bangga Dapat Turut Berkontribusi Dalam Revitalisasi Kota Tua Jakarta

Atas dasar itu, bisnis dan investasi di Jakarta masih sangat menjanjikan, khususnya di sektor properti.

Indikator lainnya, PascaCovid-19 2023, pertumbuhan ekonomi Jakarta terus meningkat, bahkan kini sudah mendekati kondisi sebelum pagebluk.

BACA JUGA: Danasyariah & Albarokah Digital Bank Berkolaborasi, Bidik Pembiayaan Properti

Dengan makin padatnya kawasan bisnis dan pemukiman, zona favorit yang menjadi tujuan investasi properti saat ini hanya ada di Jakarta Timur, tepatnya di area Cibubur.

Status itu makin terdongkrak naik, dengan pembukaan tol baru—Tol JORR II—yang salah satu pintunya berada di dalam kompleks Kota Wisata Cibubur.

Pengalaman sejumlah pengemudi berkendara dari kawasan SCBD ke Cibubur, bila sebelum tol baru tergelar, dibutuhkan waktu satu setengah jam menuju Cibubur.

Kini dengan adanya tol tersebut, hanya perlu kurang dari 30 menit untuk sampai ke teras rumah.

Tak hanya penghuni Kota Wisata yang terbantu dengan Pintu Tol Nagrak tersebut, masyarakat sekitar dan pengguna jalan juga bebas mengakses sarana itu, termasuk melewati jalan Kota Wisata yang mulus dan lebar.

Menurut Tio Budy Waltono, Residential Department Head Kota Wisata Cibubur, sejak dibukanya akses tol baru, tingkat hunian di Kota Wisata meningkat drastis.

Banyak pegusaha, artis maupun pejabat yang kini pindah ke Kota Wisata Cibubur, karena aksesnya yang makin mudah. Dahulu memang banyak orang ingin tinggal di Cibubur untuk mendapatkan vibes udara yang dingin seperti di Bogor.

"Namun, karena jalan yang macet, membuat customer berpikir ulang. Kini tol JORR II menjadi solusi dan daya tarik tersendiri. Imbasnya nilai investasi di Kota Wisata semakin meningkat,” ujar Tio, saat ditemui di kantornya, 21/6/2024.

Dengan luas luas lahan 750 hektare—baru develop 480 Hektare—kawasan yang dibesut oleh Sinar Mas Land itu masih atraktif hingga sepuluh tahun ke depan.

“Saat ini sedang bangun underpass ke area pengembangan baru seluas 200 Ha. Lalu di seberang pintu tol Jatikarya, masih available lahan join-venture Sinar Mas dengan dengan Astra Land, yang segera dikembangkan menjadi kawasan modern dalam beberapa tahun ke depan. Ini makin melengkapi fasilitas di sekitar Kota Wisata Cibubur, yang tentu saja mengangkat nilai property itu sendiri,” tambah Tio.

Sinar Mas Land juga memikirkan tempat belanja dan hiburan untuk memenuhi kebutuhan penghuni di lebih dari 11,000 rumah, ruko dan kios di kawasan Kota Wisata.

Ditambah demand populasi 3,4 juta Jiwa penduduk Jakarta Timur, itu lebih dari cukup untuk menghadirkan Living World, mall terbesar di Cibubur dengan luas lebih dari 20 Hektare.

Mall berkonsep minim sekat ini terlihat sangat luas, dengan ratusan tenant populer hadir disana, untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Wisata dan masyarakat sekitar.

Dengan berbagai fakta dan data di atas, penduduk Jakarta tak perlu khawatir dengan pindahnya ibukota ke kawasan IKN Nusantara.

Sebaliknya Jakarta akan makin fokus menjadi kota bisnis, dan meningkatkan kelasnya setara dengan kota-kota besar dunia.

Banyak studi yang mendukung ke arah sana, seperti yang dilakukan oleh The Globalization and World Cities Research Network (GaWC), Global City Index (GCI), hingga Cities in Motion Index. Di mana posisi Jakarta berada di tengah menuju atas, atau memiliki prospek menjadi kota bisnis global.

Beberapa pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan untuk mendapat predikat kota global, diantaranya Kelayakan Hunian, Lingkungan,dan Aksesibilitas.

Semuanya tidak mungkin hanya mengandalkan peran pemerintah. Sebaliknya keterlibatan swasta—sebagaimana yang dilakukan Sinar Mas Land—untuk mewujudkan hunian yang layak, lingkungan yang sehat dan akses yang mudah sangat diperlukan. Dan kini ketiga kenyamanan ala kota Global dapat dinikmati di Kota Wisata Cibubur.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler