jpnn.com - jpnn.com - Banjir yang melanda Jakarta sepanjang Selasa (21/2) kemarin, tidak saja berimbas ribuan rumah penduduk terendam. Namun juga memberi efek kurang baik bagi dunia usaha.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI memerkirakan, setidaknya di kawasan Glodok dan Mangga Dua saja, terdapat 25 ribu toko terpaksa harus tutup.
BACA JUGA: Warga Halim: Terima Kasih Pak Jokowi
"Di kawasan Glodok dan Mangga Dua banyak terdapat pusat-pusat perdagangan. Jumlahnya diperkirakan mencapai 50 ribu unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persen tutup akibat banjir. Sementara 50 persen lainnya, buka menjelang (Selasa,red) siang, setelah air mulai surat dan pekerja sudah sampai di lokasi," ujar Wakil Ketua Umum Kadin DKI Sarman Simanjorang di Jakarta, Rabu (22/2).
Akibat banjir, jumlah konsumen yang mengunjungi pusat perdagangan kata Sarman, juga menyusut. Diperkirakan hingga 70 persen. Karena masyarakat banyak yang mengurungkan niat bepergian keluar rumah. Setelah mendapat informasi dari berbagai media akan kondisi jalan-jalan di Jakarta yang macet total.
BACA JUGA: Pospera Bantu Korban Banjir Jakarta
Selain di kawasan Glodok dan Mangga Dua, Kadin DKI juga memerkirakan 50 persen toko di pusat perdagangan lain seperti di Tanah Abang, Cempaka Mas dan Kelapa Gading, tutup akibat banjir.
"Dengan kejadian Selasa kemarin, transaksi perdagangan turun drastis. Omzet pedagang diperkirakan turun 50-70 persen. Kerugian transaksi kami perkirakan ratusan miliar rupiah," ucap Sarman.
BACA JUGA: BNPB: Jakarta Jadi Wilayah Rawan Banjir Sejak 2014
Sarman berharap, Pemprov DKI Jakarta ke depan segera membangun berbagai infrastruktur guna mengantisipasi banjir. Karena sebagai ibu kota negara, pusat perdagangan dan bisnis, hampir 60 persen perputaran uang secara nasional ada di Jakarta.
"Sangat diharapkan Jakarta bebas banjir sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis," pungkas Sarman.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Jakarta Terendam Gara-Gara Reklamasi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang