Jaksa Agung Diminta Tak Ragu Eksekusi Mati Lagi

Minggu, 18 Januari 2015 – 15:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mengapresiasi Jaksa Agung HM Prasetyo dan jajaran yang telah mengeksekusi para terpidana mati narkoba. Paling tidak, kata dia, ini mengobati kekecewaan masyakarat atas gagalnya eksekusi para bandar narkoba di akhir 2014 kemarin.

"Hal ini menunjukkan keseriusannya dalam upaya pencegahan pesebaran narkoba dengan memberikan efek jera," kata Aboebakar, Minggu (18/1).

BACA JUGA: Penarikan Duta Besar Belanda Dianggap Hanya Gretak Sambal

Ke depan, pria yang karib disapa Aboe, itu mengatakan Kejaksaan Agung tak perlu ragu melakukan eksekusi untuk puluhan bandar narkoba yang belum ditembak mati.

"Seharusnya, untuk pada terpidana narkoba, eksekusi mati jangan terlalu lama jaraknya dari vonis yang sudah inkracht," katanya.

BACA JUGA: Menteri Marwan Usulkan Tiap Desa Punya Satgas Antinarkoba

Sebab, kata dia, kalau jarak eksekusinya hingga belasan tahun seperti sekarang, tujuan untuk membuat efek jera akan hilang. "Dibutuhkan ketegasan penegak hukum dan pemerintah akan berpengaruh pada nasib generasi muda kita mendatang," paparnya.

Dia menyatakan, bila dulu para bandar hanya berani menyelundupkan satu hingga dua kilogram narkoba, kini mereka bisa membawa puluhan bahkan ratusan kilogram dalam sekali transaksi. "Ini menunjukkan bahwa semakin banyaknya pasar narkoba di Indonesia. Yang artinya, semakin banyak generasi kita yang terpapar persoalan narkoba," ujarnya.

BACA JUGA: PDIP Prihatin Polri Tak Bela Budi Gunawan

Bayangkan saja, lanjut dia, tahun kemarin ada 38 juta masyarakat Indonesia yang menggunakan narkoba. Tahun ini angka itu melonjak dengan cepat sampai 4,5 juta pengguna.

Bila beberapa tahun kemarin 15 sampai 25 orang meninggal seharinya karena narkoba saat ini angka itu sudah naik seratus persen.

"Setiap hari bisa 40 sampai 50 orang perhari yang meninggal karena narkoba," ungkapnya. Jadi, Aboe menyimpulkan bisa dikatakan bahwa korban bom Bali sama dengan korban narkoba dalam sehari.

Akibat dari narkoba ini lebih dahsyat dari serangan teroris yang selama ini pernah terjadi di Indonesia.

Bila pemerintah tak ragu dalam mengeksekusi terpidana teroris, seharusnya mereka harus lebih teras kepada terpidana narkoba. "Yang akibat tindakannya berdampak ribuan kali lipat," tuntas politikus Partai Keadilan Sejahtera itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Masjid Dukung Esekusi Mati Terpidana Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler