jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mengapresiasi Jaksa Agung yang memanfaatkan forum internasional seperti Konferensi Jaksa Agung Se ASEAN-China untuk membahas persoalan buron dan aset negara. Namun hal itu harus difollow up secara teknis agar bisa menangkap buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia dan kasus lain yang banyak melarikan diri ke luar negeri.
"Bila tak salah, para koruptor yang buron tersebut banyak menjadikan Singapura dan China sebagai negara tujuan," kata Aboebakar, Minggu (29/11).
BACA JUGA: PDIP: Menteri-menteri Ngerti Nawacita Enggak Sih?
Dia mencatat setidaknya ada 29 buron yang ditengarai pernah berada di Singapura. Sedangkan enam buron ada di Tiongkok.
Menurut Aboebakar, kerjasama internasional tersebut seharusnya tidak hanya diakukan untuk mencari buronan saja. Dengan bantuan penegak hukum negara-negara lain, Kejaksaan Agung juga bisa melacak keberadaan aset haram para koruptor.
BACA JUGA: Kapolri: 3 WNA Turki Terkait ISIS Ada di Indonesia
"Dengan penelusuran aset tersebut, diharapkan Kejaksaan Agung akan dapat mengembalikan kekayaan negara yang dibawa lari oleh koruptor," ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: JK: UUD 1945 Saja Bisa Direvisi, Apalagi RUU KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Agung Jangan Hanya Uber Buron Korupsi, tapi Harus Kejar Asetnya
Redaktur : Tim Redaksi