Kapolri: 3 WNA Turki Terkait ISIS Ada di Indonesia

Minggu, 29 November 2015 – 14:09 WIB
Kapolri Badrodin Haiti. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Polri terus berupaya mencegah aksi teror jaringan teroris yang terafiliasi dengan ISIS. Kini, korps bhayangkara yang sedang dipimpin Kapolri Jenderal Badrodin Haiti itu telah mendeteksi ada tiga orang warga negara Turki yang terafiliasi dengan ISIS, berada di Indonesia. 

Diduga ketiga WNA ini akan berupaya melakukan teror. 

BACA JUGA: PDIP: Menteri-menteri Ngerti Nawacita Enggak Sih?

Kapolri mengakui, memang ada anggota ISIS yang diduga datang ke Indonesia untuk melakukan aksi teror. Namun, kalau untuk warga negara Indonesia belum terdeteksi. “Yang ada hanya tiga WNA,” tuturnya. 

WNA ini awalnya datang ke Indonesia sebanyak tujuh orang tahun lalu. Namun, pada September tahun lalu, empat WNA berhasil ditangkap. Sayangnya, tiga WNA Turki yang lain, hingga saat ini belum juga ditemukan. “Mereka diduga anggota ISIS, sekaligus ingin melakukan tindakan teror,” katanya.

BACA JUGA: JK: UUD 1945 Saja Bisa Direvisi, Apalagi RUU KPK

Terkait WNI yang kembali dari wilayah ISIS, sesuai data Polri ternyata telah bertambah cukup banyak. Jumlahnya yang terdata dan identitasnya jelas, mencapai 300 orang. Ratusan orang itu dipastikan telah dipantau aparat kewilayahan atau Densus 88 Anti Teror. 

“Kami sudah interograsi, mereka tidak akan melakukan aksi teror. namun, ada upaya untuk melakukan pencegahan, siapa yang mengetahui bila ternyata belakangan motivasinya berubah,” paparnya.

BACA JUGA: Jaksa Agung Jangan Hanya Uber Buron Korupsi, tapi Harus Kejar Asetnya

Badrodin menuturkan bahwa Polri terus berupaya memetakan kekuatan ISIS di Indonesia. Karena itu, siapapun yang akan bergabung dengan ISIS dan pulang dari wilayah dari ISIS akan terus didata. “Tentu kami tidak ingin kecolongan,” ujarnya. (ded/jp/c/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Genting, APJII Uji Materi UU Telekomunikasi ke MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler