jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan pihaknya akan memproses hukum pihak swasta dalam dugaan tindak pidana korupsi pengadaan satelit di Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada 2015.
Namun, apabila ada pihak militer yang ikut terlibat, Korps Adhyaksa akan berkoordinasi dengan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.
BACA JUGA: Perbuatan KH Bikin Seluruh Orang Tua Naik Pitam, Terima Kasih Polisi
"Kami lakukan peyidikan hanya terhadap tersangkanya sipil tidak militer. Untuk tahapan apakah militer terlibat, itu koordinasi dengan polmil (polisi militer),” ujar Burhanuddin dalam konferensi pers, Rabu (19/1).
Kejagung sudah melakukan pemeriksaan serta penggeledahan terhadap pihak swasta yang menjadi rekanan pelaksana, yakni PT Dini Nusa Kusuma pada Selasa (18/1) kemarin.
BACA JUGA: Lihat Nih, Wanita Muda yang Tega Buang Bayinya Sendiri, Astagfirullah!
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Febrie Ardiansyah mengungkapkan apabila tahap penanganan perkara sudah naik ke penyidikan, bukti permulaan yang dikantongi Kejagung dianggap sudah cukup.
Selanjutnya, pihak penyidik bisa memulai untuk mengungkap besaran kerugian hingga penetapan tersangka.
BACA JUGA: Kejagung Geledah 3 Lokasi Terkait Kasus Satelit Kemenhan
“Kami juga meyakini ini ada kerugian, tinggal bagaimana melihat siapa yang tanggung jawab, dan penetapan tersangkanya," tegas Febrie.
Tim Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung telah menggeledah kantor hingga apartemen milik Direktur Utama PT Dini Nusa Kusuma (DNK) berinisial SW.
Penggeledahan dilakukan dalam rangka penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan satelit di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengataan tiga lokasi yang dilakukan penggeledahan.
Kegiatan penggeledahan dilakukan pada Selasa (18/1) sekitar pukul 15.00 WIB.
Lokasi pertama ialah kantor PT Dini Nusa Kusuma yang beralamat di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan.
Kedua, kantor PT. Dini Nusa Kusuma yang beralamat di Panin Tower Senayan City, lantai 18A, Jakarta Pusat.
“Lalu yang ketiga apartemen milik saksi SW (Direktur Utama PT. Dini Nusa Kusuma)," kata Eben kepada wartawan, Selasa (18/1) malam.
Dalam penggeledahan tersebut penyidik menyita beberapa barang bukti. Mulai dari dokumen hingga alat elektronik.
“Ada tiga kontainer plastik dokumen dan barang bukti elektronik dengan total kurang lebih 30 buah," ujar Eben. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Duka, Komikus Senior Meninggal Dunia Karena Pneumonia
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Elfany Kurniawan