jpnn.com, SURABAYA - Sepuluh hari jelang pelaksanaan pemilu kepolisian Surabaya semakin intensif menggelar operasi. Polsek Tegalsari menggelar operasi di bawah flyover pasar kembang.
Polisi menghentikan pengendara motor. Para pengendara motor ini tak hanya diperiksa surat-surat kendaraannya, tapi juga barang bawaannya.
BACA JUGA: Detik â detik Syahril Diserang Mendadak, Jleb! Perutnya Bocor
Namun, operasi tak berjalan mulus lantaran sejumlah pengendara motor berupaya menghindari polisi.
BACA JUGA : 7 Wanita Malam dan 2 Waria Kena Razia, Satu Dijemput Orang Tuanya
BACA JUGA: Tersinggung, Sesama Saudara Berduel Pakai Senjata Tajam
Di antaranya menggeber motornya kencang, melawan arah hingga berpura-pura berhenti di warung kopi.
BACA JUGA: Tawuran di Rawa Bambu, 1 Orang Tewas
Polisi pun bertindak tegas. Satu per satu motor di depan warkop diperiksa. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan sepasang kekasih anak muda yang kedapatan membawa senjata tajam jenis pisau.
BACA JUGA : Buronan Densus 88 Tertangkap Dalam Razia Lalu Lintas di Jateng
Pemuda bernama Tri Muhammad ini mengaku membawa pisau untuk jaga diri lantaran pernah menjadi korban pengeroyokan.
"Apapun alasannya pemuda asal Jawa Tengah ini bakal dijerat undang-undang darurat dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara," ujar Iptu Zainul Abidin Kanit Reskrim Polsek Tegalsari.
BACA JUGA : Nakal, 11 ASN Kabupaten Bogor Terjaring Razia Satpol PP
Operasi cipta kondisi ini masih akan terus dilakukan hingga pelaksanaan Pemilu 2019 pada 17 April mendatang. Polisi berharap pelaksanaan pemilu di Kota Surabaya berlangsung aman dan lancar. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tembak Kaki Pelaku Pemerkosaan Pelajar SMP
Redaktur & Reporter : Natalia