Jalan Kalimalang Diubah Jadi Laksamana Malahayati, Begini Sikap Masyarakat Aceh

Selasa, 23 November 2021 – 23:48 WIB
Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengucapkan terima kasih atas peresmian nama jalan Laksamana Malahayati secara virtual yang digelar di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, (HO/Humas BPPA)

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah nama Jalan Inspeksi Kalimalang Sisi Sebelah Utara menjadi Jalan Laksamana Malahayati.

Terhadap hal tersebut Pemerintah Aceh berterima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta.

BACA JUGA: MUI DKI Siapkan Tim Siber untuk Bela Anies Baswedan, Wagub Riza Merespons Begini

"Saya mewakili Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh berterima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta."

"Khususnya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah memprakarsai pemberian nama jalan Pahlawan Aceh, Laksamana Malahayati atau Laksamana Keumalahayati,” ujar Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam acara virtual diikuti di Banda Aceh, Selasa (23/11).

BACA JUGA: Aksi BIN Makin Gencar di Gorontalo

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela acara peresmian nama Jalan Laksamana Malahayati di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta.

Menurut Nova, Laksamana Malahayati adalah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh dalam melawan penjajah.

BACA JUGA: SBY Menyampaikan Kabar tentang Kondisi Kesehatannya, Begini

"Laksamana Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV pada 1585 hingga 1604,” katanya.

Malahayati memimpin 2.000 orang dalam pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda pada 11 September 1599, sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.

“Dari perjuangan Keumalahayati itu patut dijadikan contoh, apalagi bagi generasi muda sekarang. Banyak pelajaran yang bisa diambil darinya. Seorang perempuan yang gigih, berani dalam mengusir penjajahan,” katanya.

Ketua Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta Surya Dharma juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta karena sudah memprakarsai dan mengapresiasi salah satu pahlawan Aceh Laksamana Keumalahayati.

“Laksamana Malahayati adalah jenderal pertama di dunia seorang wanita yang menjadi panglima angkatan laut. Karena sampai saat ini belum ada lagi panglima perang wanita di dunia,” katanya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan peran Laksamana Malahayati dalam menghadapi penjajah patut diapresiasi.

“Perjuangan yang diberikan untuk bangsa ini sangat luar biasa. Seorang perempuan yang pemberani dan gigih dalam memimpin peperangan,” katanya.

Anies mengatakan namanya patut dipermanenkan di salah satu jalan di Jakarta menuju Bekasi yang diperkirakan panjangnya sekitar 7,6 kilometer.

Jalan Inspeksi Kalimalang melintasi Kelurahan Pondok Kelapa, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit dan Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Anies Baswedan mengatakan di Jakarta sejumlah nama pahlawan asal Aceh juga sudah dipermanenkan.

Misalnya, Masjid Cut Mutia, Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Teuku Umar, Jalan Panglima Polim dan Jalan Teuku Cik di Tiro.

Menurut Anies, nama-nama pahlawan dipermanenkan sebagai nama jalan maupun masjid, merupakan bentuk penghormatan yang diberikan.

Pergantian nama jalan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1242/2021 tentang Penetapan Nama Jalan Laksamana Malahayati menggantikan Nama Jalan Inspeksi Kalimalang Sisi Sebelah Utara.(Antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler