Jalan Tol Dibangun, Rumah Warga Ambruk

Jumat, 24 Juni 2016 – 07:53 WIB
Kondisi rumah milik Yulianti di RT 5/RW 3 Dusun Negeng, Desa Kandangan, Ungaran, Kabupaten Semarang yang rusak parah hingga roboh sebagian. Foto: Eko Wahyu Budiyanto/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com - UNGARAN – Dua rumah di RT 5/RW 3 Dusun Negeng, Desa Kandangan, Ungaran, Kabupaten Semarang rusak parah. Penyebabnya diduga akibat pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga yang hingga kini belum rampung.

Kini, satu dari dua rumah itu tidak bisa ditinggali lagi karena roboh. Yulianti  (29), pemilik rumah itu mengatakan, sudah sebulan terakhir ini tanah di sekitar tempat tinggalnya retak-retak. Akhirnya, retakan itu merembet ke bagian rumahnya.

BACA JUGA: Aduuh..Ada Pasangan Pelajar Mesum Beraksi Dekat Masjid

“Dari hari ke hari semakin lebar retakan. Pada Minggu pagi (19/6)  tembok belakang rumah roboh,” kata Yulianti seperti diberitakan Radar Semarang.

Ia menduga retaknya tanah di sekitar rumahnya merupakan dampak pembangunan jalan Tol Sesi III Bawen-Salatiga. Pasalnya, dalam pengerjaan konstruksi tol ada pemadatan tanah sekitar rumah warga

BACA JUGA: Warga Sedang Bertarawih, Lima Pasang Muda Mudi Ini Malah Indehoi

“Tanah yang ada di lokasi proyek dulunya berbukit. Kemudian dikepras dan dipadatkan dengan alat berat,” tuturnya.

Retak di bagian belakang rumah Yulianti memang parah hingga roboh. Sedangkan bagian lain yang belum roboh untuk sementara ditahan dengan kayu.
Bangunan rumah yang berukuran 24 meter persegi itu terbuat dari batu bata. Tapi kini, rumah itu tak didiami lagi.

BACA JUGA: Beginilah Keseharian Supriyanto Si Pembongkar Makam Ibu Kandungnya

“Kami tidak berani tinggal di rumah. Terpaksa pindah ke tempat tinggal saudara,” katanya.

Karenanya Yulianti berharap agar PT Trans Marga Jateng segera memberikan kepastian soal rumahnya. Terlebih, sebentar lagi Lebaran.

“Sekarang ini mau Lebaran, masak kami dalam rumah yang rusak seperti ini? Kami berharap segera diberi kejelasan,” ujarnya.

Warga lain yang rumahnya terkena dampak pembangunan jalan tol adalah Mohammad Mustahid (40). Dia juga berharap agar segera mendapat perhatian dari pihak TMJ.

Menurutnya, tanah di sekitar rumahnya sudah retak-retak. Ia khawatir kondisi itu akan menjalar ke rumahnya.

“Kami berharap dilakukan ganti rugi, karena tanah disini sudah labil. Kalau terjadi hal yang membahayakan siapa yang tanggung jawab,” katanya.

Dua pemilik rumah ini berharap pihak TMJ memberikan ganti rugi rumah yang telah rusak atau ganti rugi seluruh tanah yang ada. “Kalau diganti rugi sesuai harga patokan di luar, artinya uangnya harus bisa untuk membeli tanah dan rumah lagi,” ungkapnya.

Terpisah, Pemimpin Proyek (Pimpro) Pembanguan Tol Bawen-Solo, Indriyono menyatakan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kerusakan tanah di kawasan itu. Ia bahkan melibatkan pakar geoteknik.

“Kami sedang melakukan pengumpulan data teknis, mengundang pakar geoteknik agar mengetahui penyebab kerusakan rumah dan cara menanggulangi permasalahan ini,” ujarnya.

Indriyono menegaskan bahwa pihaknya tetap beriktikad baik untuk  menanggulangi tanah retak yang berakibat pada kerusakan rumah. Opsi bagi warga, bisa saja rumahnya direlokasi.

“Sementara ini, kalau memang bahaya apakah direlokasi sementara kemudian rumah itu diperbaiki. Atau kalau perlu direlokasi selamanya,” ujar Indrianto. (ewb/ida/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Jahat, 5 Tahun Tak Cium Istri Gara-gara Jerawat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler