jpnn.com - JAKARTA - Jaleswari Pramodhawardani memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Deputi V Kepala Staf Kepresidenan.
Dia mengaku sudah lama mempertimbangkan untuk mengundurkan diri jabatannya itu.
BACA JUGA: Rizal Ramli di Mata KSP Moeldoko
Jaleswari Pramodhawardani menegaskan keputusan itu bersifat pribadi dengan berbagai pertimbangan yang ada.
"Pertimbangan sudah cukup lama, namun di saat akhir, saya perlu fokus menyelesaikan tanggungan pekerjaan saya di KSP," kata Jaleswari dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Sabtu (3/2).
BACA JUGA: Jaleswari: Bukan Soal Terhormat atau Tidak, Namun Kenapa Prabowo Diberhentikan
Jaleswari yang masuk dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden - calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md sejak November 2023, menjelaskan secara hukum posisi simultan dirinya di TPN dan KSP sebetulnya dapat berjalan baik.
Namun, dia menyadari ada aspek lain yang perlu dipegang teguh yakni etika dan keyakinannya atas segi kepatutan.
BACA JUGA: Jaleswari Ingatkan KKB Hentikan Tindakan tak Berperikemanusiaan
"Ada aspek lain yang perlu saya pegang teguh, yakni etika dan keyakinan saya bahwa benar secara hukum saja tidak cukup, namun saya harus melakukan hal yang pantas dan patut secara moral," kata Jaleswari Pramodhawardani.
Jaleswari yang pada 2014 lalu masuk dalam anggota Tim 11 Pendukung Joko Widodo, mengaku tidak bertemu langsung dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan pengunduran dirinya dari KSP.
Jaleswari memilih jalur persuratan sesuai mekanisme birokrasi, melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, karena dia meyakini banyak agenda penting yang sedang menjadi fokus perhatian Presiden Jokowi saat ini.
Dia pun enggan mengomentari situasi internal Istana di tengah kontestasi Pilpres 2024 saat ini.
Baginya hal itu lebih tepat ditujukan kepada pihak yang memiliki kapasitas dan relevansi mewakili suara Istana saat ini.
Jaleswari juga menyatakan bahwa pengunduran dirinya bersifat pribadi, sehingga ia tidak dapat berkomentar apakah pejabat lain akan ikut mundur atau tidak.
"Namun, saya meyakini bahwa setiap orang pasti punya pertimbangan dan kalkulasi etika dan moral masing-masing dalam menentukan sikap politiknya, termasuk ketika ia mengundurkan diri dari suatu jabatan," kata dia.
Jaleswari Pramodhawardani mengaku tetap berinteraksi dengan mantan anggota Tim 11 dan kembali menekankan bahwa keputusannya mundur dari KSP merupakan keputusan pribadi.
"Keputusan mundur adalah keputusan personal saya dengan tentu saja mendengar, merasakan dan mempertimbangkan dari berbagai sisi.”
“Saya dengan kawan-kawan (mantan) Tim 11 selalu berinteraksi dan berkomunikasi hingga hari ini. Kawan-kawan (mantan) Tim 11 mendukung sepenuhnya keputusan saya," jelasnya.
Lebih jauh berkaitan dengan alasannya mundur, dia secara pribadi menilai Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada ujian peradaban demokrasi.
Jaleswari Pramodhawardani menyebut terdapat dua pilihan saat ini, antara mengunggulkan demokrasi sebagai amanat reformasi dan konstitusi, atau menggulung kembali seluruh pencapaian yang sudah diraih melalui berbagai siklus pemilu di masa lalu.
"Kita harus berani berpihak pada kebenaran, pada kebaikan, dan pada etika. Bahwa tidak semua hal abu-abu. Ada yang namanya benar dan salah," jelasnya.
Jaleswari menekankan tidak menjadikan kalkulasi elektoral Ganjar-Mahfud sebagai pijakan untuk mundur, karena langkahnya mundur berbasis etika dan keyakinan.
Meski demikian Jaleswari Pramodhawardani melihat ada diskursus yang ramai ditangkap publik bahwa gerak tim Ganjar-Mahfud selalu berpijak utamanya pada etika dan nilai-nilai moral.
"Saya rasa hal demikian memiliki resonansi dengan kerinduan publik atas elite yang mengayomi dan dapat menjadi teladan bagi publik," ujarnya.
Jaleswari Pramodhawardani menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Deputi V Kepala Staf Kepresidenan terhitung mulai Kamis, 1 Februari 2024.
Jaleswari menyampaikan secara formal proses permohonan pengunduran dirinya sudah diajukan kepada Presiden Jokowi melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Jaleswari yang diketahui masuk dalam Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md sejak November 2023, menyatakan mundur karena tidak ingin dipersepsikan sebagai beban politik Presiden Jokowi. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu