Jalur Dialihkan jika Pantura Banjir

Sabtu, 01 Februari 2014 – 08:06 WIB

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan siap mengalihkan kendaraan yang berada di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat (Jabar) apabila terjadi banjir di sana. Setidaknya terdapat empat ruas jalan Pantura Jabar yang bakal terputus jika terjadi banjir melanda.
    
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU Danis H. Sumadilaga mengatakan bahwa kementeriannya tengah memantau perkembangan intensitas hujan di wilayah Pantura Jabar yang kini masih tinggi. Menurutnya, hal tersebut kan menyebabkan kenaikan tinggi muka air sehingga melimpah sampai ke jalan raya.
    
 "Hal tersebut menambah beban jalan yang ditanggung Pantura yang sudah sangat tinggi akibat besarnya volume lalu lintas," kata Danis saat dihubungi Jawa Pos kemarin (31/1).
    
Danis memaparkan beberapa titik di jalur Pantura Jabar yang apabila terjadi banjir dapat menyebabkan terputusnya arus lalu lintas. Sejumlah ruas tersebu antara lain ruas jalan di bawah jalan layang (fly over) Pamanukan, ruas jalan Ciasem-Pamanukan, ruas Pamanukan-Sewo-Lohbener, dan ruas Cikampek-Pamanukan-Lohbener.
    
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir tersebut, Danis mengatakan bahwa Kementerian PU telah menyiagakan alat berat seperti dump truck, loader dan crane di sekitar Jembatan Kalen Sema dan Jembatan Cipunegara. "Apabila terjadi banjir di titik tersebut hanya bisa dilalui kendaraan besar," ujar Danis.
    
Sementara itu, untuk skema rute pengalihan jalur jika terjadi banjir, Danis menjelaskan bahwa kendaraan kecil akan dialihkan melalui jalur tengah melalui jalan provinsi atau jalan kabupaten, yaitu Gerbang Tol Cikampek-Serang-Kota Subang-Kadipaten-Palimanan .

Selain itu, kendaraan juga bisa dialihkan melalui jalur Selatan, yaitu melalui Tol Cipularang-Tol Purbaleunyi-Nagrek-Perbatasan Jawa Tengah (Jateng).

BACA JUGA: Pusat Hanya Bantu Rp 100 Juta untuk Banjir Manado

Sedangkan untuk kendaraan besar, skema pengalihan jalan akan dilakukan dari Pamanukan-Cirebon menggunakan sistem buka tutup dengan menggunakan satu lajur badan jalan arah Cirebon.
      
Hal tersebut, lanjutnya, di sebabkan badan jalan arah Jakarta tergenang banjir yang tidak dapat dilalui kendaraan. "Sementara sisi arah Cirebon hanya satu lajur yang tidak bisa dilalui kendaraan," terang Danis. (dod)

BACA JUGA: Kawanan Gajah Liar Dekati Pemukiman, Warga Terancam

BACA JUGA: Blokir Bandara, Bupati Ngada Digarap Kejati NTT

BACA ARTIKEL LAINNYA... Long Weekend, Tiket KA Ludes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler