!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } -->JAKARTA—Aturan impor yang mengharuskan impor produk melalui jalur merah dirasakan sangat merugikan pengusahaArus distribusi jadi terhambat, biaya produksi pun makin meningkat
BACA JUGA: 2009, Pertamina Bangun 100 SPBU
Hal tersebut terungkap dalam seminar dan musyawarah nasional III Aspipin di Jakarta, Kamis (21/8).jpnn.com - Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin) Boediyanto, para pengusaha harus menambah biaya Rp 1,5 juta per kontainer ketika melewati jalur merah
BACA JUGA: Penjualan Pelumas Capai Rp5 Triliun
"Coba bayangkan berapa dana yang harus dikeluarkan pengusaha," ujar Boediyanto.Dia juga ikut mempertanyakan apakah pemerintah akan tetap memberlakukan pembebasan bea masuk (BM) lima persen dan penanggungan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen untuk terigu dan gandum
"Konsumsi beras 150 kg per tahun per kapita pada sekitar tahun 70-an sekarang mendekati 104 kg per tahun karena disubstitusi oleh makanan berbasis gandum," tuturnya.
Dia mengusulkan fasilitas tersebut diperluas hingga ke produk akhir terigu seperti mie instan
BACA JUGA: Australia Pemasok Gandum Utama Indonesia
Jika hal itu tidak dilakukan maka harga produk makanan berbasis gandum akan mengalami kenaikan(esy)BACA ARTIKEL LAINNYA... Suplay Batubara Domestik, Diatur Bulan Depan
Redaktur : Tim Redaksi