jpnn.com - CILEGON - Jalan Merak-Bojonegara yang biasa menjadi jalur alternatif mudik Lebaran menuju Pelabuhan Merak ternyata dalam kondisi yang rusak parah dan hancur. Jalur yang biasa digunakan para pemudik untuk menyeberang ke Pulau Sumatera itu kondisinya memprihatinkan. Bahkan, jalur tersebut menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas.
Pantuan Banten Raya (Grup JPNN), Selasa (20/5), banyak titik jalan yang mengalami kerusakan. Bahkan kerusakaannya mencapai 100 persen. Hal itu dapat dilihat dari kondisi jalan yang sudah tidak ada lagi sisa hotmix atau aspal yang berada di jalur kewenangan Provinsi Banten itu.
BACA JUGA: Pemberdayaan KAT Butuh Kerjasama Lintas Sektor
Bila hujan mengguyur, pada badan jalan juga terdapat kubangan yang dapat menyulitkan pengendara. Bahkan akibat jalan dengan kondisi buruk dan sulit dilalui tersebut banyak menyebabkan kecelakaan lalu lintas tunggal.
Selain banyaknya kubangan yang membahayakan para pengendara, jalan yang cukup berbahaya lainnya juga terdapat pada tanjakan Suralaya, tepatnya di Lingkungan Kubang Kepuh, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak.
BACA JUGA: Hari Ini Keppres Pemakzulan Bupati Karo Harus Terbit
Pada tanjakan setingggi kurang lebih 15 meter itu, kondisinya sangat buruk. Akibatnya, banyak kendaraan yang tidak kuat menanjak karena jalan yang tidak rata. Tidak sedikit juga kendaraan truk harus berhenti ditengah-tengah tanjakan karena tidak kuat membawa beban.
Kondisi infstruktur jalan yang buruk tersebut diduga lebih disebabkan karena banyak kendaraan yang melebihi beban tonase, sehingga hotmix jalan tidak kuat menahan beban kendaraan.
BACA JUGA: Wamenkes: Uang BPJS Bisa untuk Operasional RSUD
Senimin (35), warga Lingkungan Pulorida, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak mengatakan, kerusakan jalan terjadi sejak beberapa bulan yang lalu. Kondisi jalan semakin buruk ketika musim hujan melanda wilayah sekitar, ditambah banyaknya aktivitas truk reklamasi proyek yang melebihi beban tonase. Sehingga jalan semakin remuk.
"Jalan yang rusak juga menimbulkan debu yang dapat menggangu kesehatan. Bila hujan turun kemudian mengering dan dilintasi kendaraan debu menyebar kemana-mana," katanya kepada Banten Raya.
Senada dikatakan warga lainnya Sunarto (45). Dia menuturkan, jalan antara Pulorida hingga ke Suralaya sebenarnya sudah dilakukan perbaikan, namun tidak lama berselang jalan kembali hancur. Hal ini diduga akibat kualitas jalan yang buruk.
"Mungkin bertahan sekitar satu bulan waktu diperbaiki. Bagaimana mau tahan lama aspal juga sangat tipis. Setelah dilintasi truk langsung amblas," terangnya.
Atas kondisi itu, tambah Sunarto, warga berharap jalan satu-satunya yang menghubungkan perbatasan Cilegon dan Kabupaten Serang di wilayah timur itu bisa segera diperbaiki. Ini dikarenakan banyak warga yang terganggu dengan kondisi jalan yang buruk itu.
"Jalan ini juga kan kalau sedang musim mudik digunakan para pemudik sebagai jalur alternatif untuk menuju Pelabuhan Merak," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cilegon Nana Sulaksana enggan berkomentar banyak. Dia mengatakan bahwa jalur Merak-Bojonegara itu kewenangan Pemrov Banten. "Jalan itu bukan kewenangan DPU Kota Cilegon," kata Nana singkat. (usm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HET Bensin Ditetapkan Rp 8 Ribu Per Botol
Redaktur : Tim Redaksi