jpnn.com - SERANG- Mendekati bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1435 hijriyah, ruas jalan provinsi yang menjadi jalur mudik Lebaran masih dalam kondisi rusak.
Atas kerusakan tersebut, Pemprov Banten melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) belum dapat melakukan perbaikan. Jalur mudik yang rusak tersebut hanya akan dilakukan pemeliharaan dengan menambal yang pemerataan.
BACA JUGA: Mabes Polri Bantah Tak Hargai Personil Berprestasi
Kepala DBMTR Banten Sutadi mengungkapkan, sebanyak 20 proyek sudah diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP). Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 proyek jalan dan jembatan 7 proyek.
Akan tetapi, ke-20 proyek perbaikan jalan tersebut diprediksi baru akan dikerjakan pada Juli 2014 mendatang. Sehingga, untuk sejumlah ruas jalan yang menjadi jalur mudik Lebaran untuk sementara hanya dilakukan pemeliharaan.
BACA JUGA: Warga Stres Bantai Tetangga
"Untuk mengejar sebelum arus mudik nggak mungkin, karena sekarang saja baru diumumkan lelangnya," ujar Sutadi.
Menurut Sutadi, pembangunan jalan di Banten diprediksi baru akan selesai pada Desember 2014. Untuk pemeliharaan jalur mudik, pihaknya segera mengefektifkan pemeliharaan jalan berupa tambal dan pemerataan jalan.
BACA JUGA: Hakim Pernah Minta Uang ke Arthalita, Dipromosikan jadi Ketua PT
"Intinya jangan sampai ada lubang atau jalan yang tidak rata. Supaya angka kecelakaan lalu lintas itu berkurang," tuturnya.
Menurutnya, target pembangunan jalan di Banten awalnya sudah bisa dilaksanakan pada bulan keempat. Namun, dalam proses lelang terdapat hambatan terkait persyaratan atau kualifikasi proyek.
"Sekarang untuk proyek yang Rp 5 miliar, persyaratannya perusahaan sudah pengalaman minimal 5 tahun," ujar Sutadi.
Mochamad Nasir (35), warga Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak mengatakan, kerusakan jalan Saketi-Malingping dirasa cukup mengganggu mobilitas masyarakat, khususnya, sejumlah yang ada di Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Malingping. Padahal, jalur tersebut menjadi salah satu jalur mudik Lebaran yang cukup padat.
"Selain memperlambat jarak tempuh, kondisi jalan seperti itu berpotensi tinggi terjadinya kecelakaan lalu lintas," ungkap Nasir.
Rohili, warga Bojonegara, Kabupaten Serang juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, ruas jalan Serang-Bojonegara-Merak yang masuk jalan provinsi juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Selain itu, kondisi jalan yang berdebu dapat menggangu pandangan para pengguna jalan. Hal tersebut cukup membahayakan lantaran arus lalu lintas pada ruas tersebut sudah terlampau padat.
"Padahal kan jalur menuju Merak adalah ruas paling padat dan tersibuk ketika arus mudik. Tapi, kondisi jalannya sangat tidak mendukung," ujar Rohili. (ibah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasatlantas Bantah Kendaraan Bodong Marak di Nunukan
Redaktur : Tim Redaksi