Warga Stres Bantai Tetangga

Selasa, 03 Juni 2014 – 00:42 WIB

jpnn.com - LAHAT - Tragis, saat berusaha menenangkan tetangganya  Halimi bin Mat Soleh (52) yang menderita gangguan jiwa, Ashani (60) dan Sahirudin (58), keduanya warga Desa Arahan, Kecamatan Merapi Timur, Lahat justru tewas dibantai.    

Peristiwa tragis ini  terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu (1/6). Saat pelaku yang sudah beristri dan diketahui menderita gangguan kejiwaan, terlihat marah-marah tanpa sebab. Diduga penyakit stres pelaku kumat.

BACA JUGA: Hakim Pernah Minta Uang ke Arthalita, Dipromosikan jadi Ketua PT

Mengetahui hal itu, korban Sahirudin bersama Ashani berusaha menenangkan tersangka, korban menasehati tersangka agar tidak mengamuk di kampung.

Tak disangka kedua korban, pelaku yang saat itu membawa senjata tajam jenis parang, bukannya tenang, sebaliknya tersangka tanpa ampun membacok kepala dan seluruh badan kedua korban hingga tewas.

BACA JUGA: Kasatlantas Bantah Kendaraan Bodong Marak di Nunukan

Keduanya menderita bacokan di kepala dan  seluruh anggota badan. Tidak berhenti di situ, tersangka yang masih beringas, membacok korban lainnya, Umama (48) mengalami luka pada bagian telapak tangan sebelah kanan dan anaknya Heriansyah (16) terkena luka sayatan di bagian pundak sebelah kanan.   

Melihat perbuatan pelaku, sejumlah warga Arahan berusaha menangkap dan menenangkan tersangka. Sebagian warga lagi menghubungi Polsek Merapi, sebagian lagi membawa korban tewas ke rumahnya serta sebagian warga lagi membawa korban terluka ke rumah sakit.   

BACA JUGA: Sebagian Warga di Sekitar Gunung Sangeangapi Tolak Mengungsi

Selanjutnya bersama-sama dengan warga, polisi berusaha mengamankan pelaku. Ironisnya pelaku tambah beringas dan terus mengayunlan parangnya kepada warga yang mendekat. Karena mengancam keselamatan, anggota Polsek Merapi yang tiba di tempat kejadian terpaksa melumpuhkan bagian pantat pelaku  dengan timah panas.   

Aparat dan wargapun berhasil menangkap dan mengamankan senjata milik pelaku. Sekretaris Desa (Sekdes) Arahan Wari, membenarkan jika pelaku Halimi sudah lama mengalami gangguan jiwa.

Menurutnya, sewaktu pembacokan terjadi, penyakit pelaku diduga sedang kumat. Beruntung, petugas kepolisian dan warga dapat menangkap pelaku.

"Selama ini Halimi memang sering kumat penyakitnya. Tapi terkadang sadar dan normal seperti warga yang lainnya," ungkap Wari, kemarin.

Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto, melalui Kasatreskrim AKP Hidayat Amin, mengatakan, saat ini tersangka Halimi telah diamankan di tahanan Mapolres Lahat. Proses selanjutnya, tersangka akan dibawa ke RSUD Lahat untuk di tes kejiwaan.

"Tersangka telah diamankan, pelaku diduga depresi atau stres, tapi untuk membuktikan itu, tersangka terlebih dahulu harus diperiksa kejiwaannya di RS," tegas Hidayat.

Sementara itu, pelaku Halimi, saat ditemui di tahanan Mapolres Lahat, terlihat bingung dan enggan berbicara. Pelaku hanya diam, selintas tidak ada penyakit dideritanya. (irw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Banyuwangi Diskusi Soal Daya Saing Bersama Taruna TNI dan IPDN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler