Jalur Trans Sulawesi Putus Akibat Tanah Longsor

Jumat, 14 Oktober 2022 – 08:49 WIB
Jalan Trans-Sulawesi yang menghubungkan ibukota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menuju Kabupaten Mamasa tertutup longsor pada sejumlah titik di wilayah Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju, Kamis 13/10/2022) ANTARA Foto/M Faisal Hanapi

jpnn.com, MAMUJU - Bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat telah memutus jalur Trans Sulawesi.

Longsor terjadi akibat banjir bandang yang melanda wilayah itu pada Senin (11/10) sekitar pukul 14,00 WITA.

BACA JUGA: 8 Warga Kebon Kelapa Bogor Tertimbun Longsor Tebing

"Sebanyak 13 titik longsor telah memutus jalur Trans Sulawesi dari Mamuju menuju Mamasa sebagai dampak banjir bandang dan hujan lebat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Provinsi Sulbar M Aksan di Mamuju, Kamis (13/10).

Tanah longsor terjadi pada sejumlah titik di wilayah Desa Sondoang, Desa Keang, maupun sejumlah desa lainnya di wilayah yang menghubungkan Mamuju-Mamasa.

BACA JUGA: Longsor di Pemancingan Cibogor, Babinsa Polsek Bogor Tengah Meninggal Dunia

"Sudah tiga hari jalan poros tersebut tidak bisa dilalui arus lalu lintas," lanjutnya.

Warga yang ingin melewati jalur tersebut hanya bisa dengan berjalan kaki hingga 10 kilometer.

BACA JUGA: Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ada Potensi Banjir dan Longsor

"Kendaraan sama sekali sudah tidak bisa melintas," katanya.

Dinas PUPR Provinsi Sulbar telah mengerahkan empat unit alat berat untuk membersihkan longsor yang menutup jalan Trans Sulawesi agar dapat dilalui.

Akan tetapi, petugas kesulitan menyingkirkan material longsor yang berupa batu besar, kayu, dan tanah.

"Tambahan alat berat telah menuju ke lokasi untuk membersihkan longsor tersebut dan diharapkan dapat bekerja cepat agar jalan kembali bisa terbuka untuk dilalui masyarakat," ujar Aksan.

BPBD Sulbar melaporkan ada delapan rumah warga hanyut pada sejumlah desa di Kecamatan Kalukku, empat di antaranya di Desa Sondoang.

Lalu, ada tiga rumah hanyut di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, dan satu rumah hanyut dan satu tertimbun serta tiga tiang listrik tumbang di Desa Pammulukang.

Sejumlah fasilitas publik juga terkena dampak banjir, seperti sekolah, rumah ibadah, puskesmas, dan kantor desa.

Banjir juga memutus akses jalan sejumlah desa dan merusak areal perkebunan dan pertanian masyarakat.

Data sementara pemerintah di Mamuju mencatat sedikitnya 1.625 rumah terdampak banjir dan mengalami kerusakan, sementara 5.271 pengungsi dalam penanganan pemerintah Mamuju (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Kaltim Pasang Badan untuk Tenaga Honorer, Kalimatnya Tegas


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler