Jamin Keamanan Simpanan, BRI Siap Ganti Kerugian Nasabah Korban Skimming

Selasa, 06 April 2021 – 13:36 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjamin keamanan simpanan nasabah. Ilustrasi: Humas BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjamin keamanan simpanan nasabah.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan, perbankan pelat merah itu berjanji akan mengganti seluruh kerugian nasabah jika terbukti menjadi korban peretasan ATM atau skimming.

BACA JUGA: OJK Minta Masyarakat Jangan Lakukan Ini, Agar Aman dari Skimming

“Apabila terbukti merupakan korban tindak kejahatan skimming, BRI bertanggungjawab untuk segera menyelesaikan hal tersebut”, kata Aestika dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (6/4).

Menurut dia, nasabah tak perlu khawatir, kerugian nasabah yang terkena skimming maksimal akan dilakukan dalam 20 hari kerja sejak laporan diterima.

BACA JUGA: BNI Gerak Cepat Merespons Pengaduan Nasabah Korban Skimming

"Masyarakat tak perlu panik serta khawatir uangnya hilang,” ujar Aestika

Aestika menjelasakan, saat ini telah menerima dan menindaklanjuti sejumlah pengaduan nasabah di Cianjur, Jawa Barat, yang baru-baru ini terkena dugaan tindak skimming.

BACA JUGA: Komplotan Skimming ATM Kuras Uang Ribuan Nasabah di 9 Daerah, Cek Saldo Anda!

Selain itu, proses investigasi oleh BRI dan pihak-pihak terkait kini tengah berlangsung.

"BRI mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan," kata dia.

Aestika pun membagikan tips aman menggunakan ATM agar aman dari skimming.

Nasabah, lanjut dia, diimbau rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM.

"Menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor kartu, nomor CVV kartu debit/kredit, hingga nomor OTP (One Time Password) transaksi,  serta data perbankan lainnya kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI," ujar dia.

Selain itu, BRI juga mengajak nasabah untuk mengaktifkan fitur SMS notifikasi guna mengetahui perubahan saldo nasabah atau mutasi rekening.

Disamping itu, BRI menyarankan kepada nasabahnya agar segera mengganti kartu debitnya ke kartu ber-chip. Penggantian ini wajib dilakukan pada tahun ini sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), khususnya dalam rangka meningkatkan keamanan transaksi nasabah.

"Penggunaan kartu debit ber-chip akan mengurangi tindak kejahatan perbankan dan juga keamanan simpanan nasabah, karena aksi skimming tak bisa dilakukan," beber dia.

Aestika juga mengatakan, penggantian kartu debit lama berbasis magnetic stripe menjadi kartu ber-chip bisa dilakukan di kantor-kantor BRI terdekat secara gratis.

Berdasarkan data Februari 2021, 82 persen kartu BRI yang beredar telah ber-chip dan migrasi atas kartu tersebut ditargetkan BRI dapat selesai pada September tahun ini.

"Untuk mencegah berbagai modus kejahatan perbankan, BRI telah menerapkan Fraud Detection System dan fitur keamanan di ATM berupa penyematan opsi disable dan enable kartu ATM, " ujar Aestika.

Menurut dia, fitur ini memungkinkan sistem untuk menonaktifkan kartu apabila ada transaksi di luar kebiasaan nasabah.

Masyarakat bisa kembali mengaktifkan kartunya apabila mereka bertransaksi di ATM.

"Fitur disable dan enable kartu ATM juga tersedia di aplikasi BRIMo dan bisa dimanfaatkan nasabah apabila ingin mengaktifkan/me-nonaktifkan kartu ATM-nya, serta tarik tunai tanpa kartu dengan menggunakan BRImo," kata Aestika. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   skimming   BBRI   korban skimming   Keamanan  

Terpopuler