jpnn.com, PALU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) mewaspadai praktik skimming.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala OJK Sulteng Amirudin Muhidu menjelaskan menerangkan skimming adalah salah satu jenis penipuan yang masuk ke dalam metode phishing atau salah satu ancaman kejahatan yang dilakukan dengan cara mencuri data penting orang lain.
BACA JUGA: Komplotan Skimming ATM Kuras Uang Ribuan Nasabah di 9 Daerah, Cek Saldo Anda!
"Termasuk data bank seperti nomor rekening, data anjungan tunai mandiri (ATM) seperti nomor kartu dan personal identification number (PIN), serta data kartu kredit seperti nomor dan jenis kartu serta PIN, dan lain sebagainya," kata dia di Kota Palu, Rabu (17/3).
Amirudin meminta masyarakat untuk membuat langkah pencegahan agar tak menjadi korban skimming.
BACA JUGA: BNI Gerak Cepat Merespons Pengaduan Nasabah Korban Skimming
Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan yakni pertama, jangan memberikan data atau informasi kartu kepada orang lain.
Kedua, kata dia ubah PIN secara berkala.
BACA JUGA: 10 Serangan Siber, dari Skimming ATM, Spionase hingga Transaksi Data Fintech
"Hindari menggunakan PIN dengan nomor atau huruf yang mudah ditebak. Jangan gunakan inisial, tanggal lahir, nomor telepon atau kombinasinya," papar Amirudin.
Ketiga, lanjutnya, tutupi tangan ketika menekan nomor PIN di ATM maupun mesin Electronic Data Capture (EDC) sehingga tidak bisa dilihat oleh orang lain.
"Keempat, memeriksa lembar slip transaksi, cocokkan laporan transaksi dengan transaksi yang kamu lakukan. Segera melaporkan kepada bank apabila terdapat perbedaan atau kesalahan," ucap dia.
Kelima, kata Amirudin, jangan pernah menandatangani slip transaksi yang kosong. Keenam, perhatikan kondisi mesin ATM apakah ada kejanggalan seperti kabel yang terlepas atau ada yang berbeda.
Salah satu bentuk operasi skimming bisa dilihat dari janggalnya keadaan fisik sebuah mesin ATM.
Menurut dia, bisa dikarenakan ada mesin skimmer yang dipasang pada mulut mesin ATM atau pada tombol angka yang terpasang di mesin ATM.
"Contohnya adalah jika menemukan slot kartu pada mesin ATM terbuat dari jenis plastik yang cenderung tipis dan ringkih, lalu terdapat benda asing di bagian dalam mulutnya maka ATM tersebut patut dicurigai," imbuh dia.
Sama halnya, sambung Amirudin, jika tombol di mesin ATM tersebut cenderung sulit ditekan, ATM tersebut mungkin sudah ditambahkan skimmer.
"Yang terakhir, perhatikan lokasi dan lingkungan ATM berada. Lokasi ATM yang cenderung gelap dan tanpa pengawasan seperti keberadaan satpam dan kamera Closed Circuit Television (CCTV) juga rawan menjadi tempat operasi skimming," papar dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia