Jamin Soal UN Tak Bocor

Kamis, 18 Maret 2010 – 21:30 WIB
JAKARTA—Menteri Pendidikan Nasional M Nuh mengaransi soal ujian nasional (UN) tahun 2010 tidak akan bocorGaransi ini diberikan menyusul laporan dari jajaran Kementerian Pendidikan Nasional yang telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa percetakan.

“Kami menggaransi soal UN 2010 tidak akan terjadi kebocoran, karena sistem pengamanan yang ada dipercetakkan cukup ketat, sehingga tidak ada peluang untuk melakukan pembocoran soal,” terang  Mendiknas di dalam rilisnya kepada JPNN di Jakarta, Kamis (18/3).

Apa arti dari pernyataan garansi ini? Mendiknas menjawab, artinya jika ada di masyarakat mendapatkan bocor soal atau kunci jawaban, itu berarti bagian dari upaya masyarakat yang ingin mengambil keuntungan dengan cara melakukan kebohongan, ingin memanfaatkan situasi seperti ini kepada masyarakat yang masih bimbang

BACA JUGA: Sekolah Diperingatkan Tak Pungut Biaya UN

“Karena itu, saya tegaskan dan berani menggaransi kalau soal UN tidak bocor,” katanya.

Nuh mengharap masyarakat untuk tidak percaya, terhadap adanya soal bocoran atau kunci jawaban
“Saya juga memperingatkan kalau soal yang akan diujikan ditiap kelas juga di acak tipe soalnya, sehingga para peserta tidak bisa mencontek terhadap teman di kana-kiri atau depan belakangnya, karena bisa jadi tidak sama tipe soalnya

BACA JUGA: Fasli: Distribusi Soal UN Harus Sampai H-1

Yakinkan dan kerjakan sesuai kemampuan para peserta,” jelasnya.

Sementara itu, mantan Rektor ITS ini yang  menjamin tidak bocornya soal UN, karena dalam sidaknya bersama jajarannya ke beberapa percetakan, dipastikan upaya pengamanan dilakukan dengan sangat-sangat ketat.

“Selain itu, telah ditandatanganinya Pakta Kejujuran dengan para kepala dinas pendidikan yang ditindaklanjuti para kepala dinas pendidikan dengan jajaran di bawahnya, juga member jaminan atas tidak bocornya soal UN tahun ini,” imbuhnya.      

Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu Mendiknas juga pernah mengatakan kalau dirinya tidak begitu merisaukan pernyataan yang mengatakan penandatanganan Pakta Kejujuran dengan para kepala dinas pendidikan se-provinsi di Indonesia hanya upaya membangun pencitraan publik.

“Saya tidak perduli itu, karena bagi kami adalah bagaimana sesuatu yang baik itu memang harus diketahui publik, melalui pendeklarasian inilah masyarakat diharapkan akan tahu dan bisa melakukannya di daerah masing-masing,” tukasnya
(cha/jpnn)

BACA JUGA: Guru Indonesia Belum Miliki Kompetensi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Dituntut Kembangkan Tradisi Ilmiah


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler