JAKARTA - Ketua UNITWIN-UNESCO Johannes Gunawan menyampaikan bahwa salah satu kondisi guru di Indonesia yang memerlukan pengembangan lebih lanjut adalah kemampuan guru pada umumnya yang belum terbiasa dengan tradisi ilmiah atau scientific tradition.
"Sebagian besar guru belum memiliki kompetensi dalam penulisan karya ilmiahHal ini terjadi di berbagai bidang baik tentang substansi keilmuan yang diembannya maupun tentang metode pembelajaran," terangnya di dalam acara Lokakarya di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Jakarta, Rabu (17/3).
Penyebabnya, kata Johannes, antara lain karena berbagai keterbatasan yang dihadapi guru, baik dalam mengakses informasi melalui perangkat keras untuk melakukan telurus informasi maupun penguasan metode ilmiah oleh guru
BACA JUGA: Guru Dituntut Kembangkan Tradisi Ilmiah
Selain itu, masih terdapat kelangkaan berbagai wahana atau pola pengembangan ilmu dan keterampilan guru di mana guru dapat bertukar dan berbagi informasi yang penting bagi peningkatan profesionalismenya.Johannes mengatakan, UNITWIN-UNESCO, merupakan salah satu UNESCO chair di Indonesia, bertugas mengembangkan hak untuk pendidikan
Sementara itu, Spesialis Pendidikan Kantor UNESCO Jakarta, Anwar Alsaid mengatakan, berdasarkan estimasi Institut Statistik UNESCO, pada periode 2007-2015 dibutuhkan sebanyak 10 juta guru yang harus direkrut hanya untuk pendidikan dasar saja
BACA JUGA: Freeport Siapkan Beasiswa USD1 Juta
Menurutnya, hal ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak negara di duniaGuru Besar Universitas Negeri Jakarta Arief Rachman juga menyampaikan, kebiasaan-kebiasaan berpikir ilmiah diantara guru perlu dikembangkan
BACA JUGA: Materi Soal UN Sudah Sesuai Standar
Caranya, kata dia, adalah dengan secara terus menerus membuat penelitian dan karya ilmiahDia mengatakan, jika di SMA ada kelompok ilmiah remaja maka perlu ada kelompok ilmiah guru dan kelompok ilmiah dosen"Ini semua nanti menghasilkan jurnal-jurnal yang kayaKepala sekolah membuat kelompok-kelompok belajar diantara guru," paparnya(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pungli Jelang UN Bakal Ditindak
Redaktur : Tim Redaksi