Jamin Stok Aman, Produsen Tabung Oksigen Tegaskan Pasar Pramuka Bukan Patokan

Selasa, 29 Juni 2021 – 19:00 WIB
Kebutuhan tabung oksigen untuk pasien COVID-19 di Cianjur yang menjalani isolasi mandiri di rumah, meningkat sejak dua pekan terakhir. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono meminta ketersediaan tabung oksigen tidak dilihat dari stok yang ada di Pasar Pramuka. Menurutnya, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai barometer untuk ketersediaan oksigen berskala nasional.

"Orang-orang tahunya di Pramuka sebenarnya banyak agen di luar. Kalau orang terpusat di eceran ya ramai. Datang saja ke grosir," tutur Rachmat saat dikonfirmasi, Selasa (29/6).

BACA JUGA: Apotek Tambah Stok Tabung Oksigen Setiap Hari

Saat ini, ucap Rachmat, berdasarkan kalkulasinya, stok tabung oksigen seharusnya cukup. Termasuk pasokan untuk medis. Asalkan, lanjut dia, masyarat tidak melakukan pembelian karena panik.

"Harusnya kalau kalkulasi cukup, asal masyarakat tidak beli-beli. Silinder yang beredar di Indonesia menurut data, 2,5-2,7 juta data BPS 2020. Dengan jutaan botol itu seharusnya kalau kita kalkulasi cukup asal masyarakat tidak menyimpan-nyimpan," katanya.

BACA JUGA: AGII Pastikan Stok Tabung Gas Oksigen untuk Keperluan Medis Masih Cukup

Rachmat mengatakan atas kondisi melonjaknya permintaan medis, perseroan bahkan sudah mengimbau agar seluruh cabang di Indonesia memberlakukan penjualan satu tabung pada satu keluarga. Sementara untuk pembelian dua tabung masih diizinkan hanya dengan menunjukkan syarat surat sakit dari dokter.

"Orang-orang kita, karena takut mereka beli, disimpan (tabung) kayak kita zaman masker dulu. Jadi seperti ketakutan. Padahal belum tentu orang Covid-19 diharuskan pakai oksigen. Orang takut ini harus dipadamkan," ujarnya.

BACA JUGA: Kemenperin Pastikan Oksigen Medis untuk Penanganan Pasien Covid-19 Aman

Rachmat berharap tak ada masyarakat yang berupaya untuk menimbun tabung oksigen. Sebab, ucap dia, dengan jumlah tabung gas beredar ditambah dengan tabung yang akan datang lagi, seharusnya mampu memenuhi kebutuhan saat ini

"Bareskrim katanya sudah mulai bergerak, kita juga ingin tahu apa ada market yang menggerakan atau ada yang..karena kita punya kepentingan untuk memastikan suplai oksigen di rumah sakit terpenuhi," ujarnya.

Rachmat mencatat secara nasional perseroan telah memiliki filling station oksigen untuk pengisian tabung kosong. Di Jabodetabek, dia memaparkan ada 60 filling station yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Masyarakat diharapkan tidak konsentrasi di satu tempat gitu, tapi bisa ke mana-mana. Pramuka itu jumlahnya kecil, ecer saja. Sebenarnya ada tempat lain," tuturnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler