jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Ardiansyah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tengah isu penguntitan dirinya oleh Densus Antiteror 88.
Pihak yang melaporkan ialah Koalisi Sipil Selamatkan Tambang (KSST). Koalisi ini datang ke Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/5). Tampak di antara mereka advokat Deolipa Yumara dan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
BACA JUGA: Usut Kasus Pencucian Uang SYL, KPK Periksa Pemilik Bos Maktour Travel
"Terlapornya jaksa agung Jampidsus. Kemudian penilai aset, siapa PPA kejaksaan agung juga, kemudian dari DJKN direktorat jenderal kekayaan negara," kata Koordinator KSST Ronald Loblobly di Gedung KPK.
Menurut Ronal, dugaan korupsi ini terkait adanya lelang aset tambang di PT Gunung Bara Utama.
BACA JUGA: Akademisi Hukum: Dewas KPK Wajib Patuhi Putusan PTUN
"Melaporkan aduan masyarakat bahwa ada indikasi dugaan korupsi yang dilakukan terhadap lelang aset tambang PT Gunung Bara Utama," katanya.
Bahkan, Ronal menyebut kerugian negara dalam kasus ini mencapai triliunan rupiah.
BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi Pengadaan, KPK Geledah Kantor Telkom
"Jadi, kerugiannya itu kita taksir senilai Rp 11 triliun, tetapi dilelang hanya kemudian Rp 1,9 triliun, indikasi kerugian Rp 9 triliun," ujarnya.
Ia mengaku telah menyerahkan berkas dan fakta yang telah dimiliki ke KPK.
Berdasarkan informasi beredar, Febrie dimata-matai sejumlah orang diduga anggota Densus 88 saat makan malam di salah satu restoran kawasan Cipete, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Jampidsus Kejagung saat ini tengah menangani kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
Kejagung telah menetapkan 21 tersangka dalam kasus tersebut dengan kerugian perekonomian negara mencapai Rp 271 triliun. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Insight Investments Management
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga