Jamu Abal-Abal Dicampur Tepung

Rabu, 21 Agustus 2013 – 09:49 WIB

jpnn.com - MADIUN - Warga yang biasa mengonsumsi jamu harus ekstrawaspada. Sebab, diduga banyak beredar jamu yang tidak berstandar kesehatan di pasaran.

Industri rumahan milik Andreas Gunawan di Jalan Salak Timur, Kota Madiun, misalnya. Perusahaan rumahan itu sudah berproduksi selama dua tahun. Hasil produksinya pun sudah dipasarkan di Kota Madiun dan sekitarnya.

BACA JUGA: Kepala Toko Otak Perampokan

Selama dua tahun berproduksi, industri rumahan itu diperkirakan beromzet miliaran rupiah. Sayangnya, jamu-jamu made in Andreas tersebut ilegal.

Anggota Polres Madiun Kota berhasil membongkar praktik itu melalui metode undercover buy (pembelian terselubung). "Pengakuannya sudah dua tahun memproduksi. Omzetnya selama beroperasi diperkirakan miliaran rupiah," kata Kapolres Madiun Kota AKBP Anom Wibowo.

BACA JUGA: Lempar Kerikil ke Biduan Dangdut Berujung Maut

Menurut Anom, jamu racikan Andreas itu sudah banyak beredar di Kota Madiun dan sekitarnya. Dia mengimbau warga yang suka minum jamu racikan agar waspada. Sebab, pembuatannya tidak mengantongi izin kesehatan.

"Obat tersebut sangat berbahaya dan tidak jelas khasiatnya. Sebab, obat itu tidak dibuat di farmasi. Sebagian memang menggunakan stimulan atau pendorong dari obat resmi," ujarnya. (ota/irw/jpnn)

BACA JUGA: Ini Contoh Kasus Siswi Terjerat Prostitusi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Dicelurit, Motor dan HP Amblas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler