jpnn.com - JOMBANG - Riska Dian Fatmasari, 18, pelajar salah satu SMA di Jombang, warga Dusun Gerbong, Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, tewas dengan kondisi yang mengenaskan. Dia menjadi sasaran dua perampok bersenjata tajam (bersajam) saat hendak menjemput adiknya pulang sekolah di sebuah gang menuju rumahnya.
Kepala bagian belakang korban disabet sajam menyerupai celurit hingga terkapar. Sementara itu, pelaku berhasil kabur dengan membawa HP dan motor Riska. "Sewaktu kejadian, korban sedang menunggu adiknya pulang sekolah di sebuah gang menuju rumahnya," ujar Kasubbaghumas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo kemarin.
BACA JUGA: Bongkar Judi Online Rp 1 Miliar Sebulan
Awalnya, Riska berencana menjemput adiknya yang pulang sekolah di depan gang rumah pukul 13.00. Maklum, selama ini sang adik selalu menumpang angkutan pedesaan (angdes) saat pulang sekolah.
Lalu, tepat di depan gang rumah, korban menjemput adiknya dengan mengendarai motor Honda Supra X 125 hitam nopol S 4759 YR. Sambil menunggu kedatangan adiknya, korban yang duduk di atas jok motor itu memainkan HP-nya. Tidak lama kemudian, Riska didatangi dua pemuda yang tidak dikenal. Tanpa diduga, salah satu pemuda tersebut lantas merampas HP korban.
BACA JUGA: Pelajar Ke Sekolah Bawa Parang
Sontak, Riska berusaha mempertahankan HP-nya. Namun, setelah melihat Riska melawan, salah seorang pelaku langsung melayangkan senjata sajam. Tebasan itu mengenai kepala korban bagian belakang. Luka serius telah membuat korban terkapar tidak sadar diri di lokasi. Sementara itu, dua perampok itu leluasa membawa kabur HP dan motor korban.
Widodo menjelaskan, perampasan disertai kekerasan oleh dua pelaku itu sempat diketahui Enggal, 38, seorang pekerja bengkel yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Sayangnya, Enggal tidak bisa berbuat banyak. Sebab, peristiwa tersebut terjadi dalam waktu yang singkat. "Saksi hanya bisa berteriak minta tolong ketika dua pelaku membawa kabur sepeda motor dan HP korban," paparnya.
BACA JUGA: Lima Polisi Tertidur, Tahanan Kabur
Sementara itu, korban yang terkapar langsung dilarikan warga ke puskesmas terdekat. Namun, Riska akhirnya dirujuk ke RSUD Jombang. Sebab, luka sabetan yang dialami cukup serius. Meski sempat dirawat intensif, nyawa Riska akhirnya tidak tertolong.
Dia dinyatakan meninggal setelah banyak mengeluarkan darah. "Untuk mengungkap pelakunya, kami sudah kumpulkan keterangan sejumlah saksi. Semoga dalam waktu dekat ada titik terang soal identitas dua pelaku tersbeut," papar Widodo. (ris/abi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Selingkuh, Reserse Polsek Digerebek Warga
Redaktur : Tim Redaksi