jpnn.com - BERAGAM faktor menjadi pemicu seorang perempuan nyemplung ke dunia prostitusi. Kebanyakan karena faktor ekonomi, hanya sedikit yang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk mengejar kepuasan seks.
Pengakuan janda muda yang terpaksa menggeluti profesi sebagai seorang PSK di salah satu lokalisasi di Kota Palangka Raya, Kalteng, ini, juga tak jauh dengan alasan klasik, yakni butuh uang.
BACA JUGA: Menggeliatnya Prostitusi di Balik Jatuhnya AirAsia, Waria pun Laku
Sebut saja namanya Mawar, perempuan asal Provinsi Lampung ini mengaku tepaksa menjual bodi untuk membayar utang yang terhitung lumayan besar.
“Terpaksa, nekat saja. Siapa sih yang mau jadi PSK? Tapi mau bagaimana lagi, gak ada pilihan lain. Karena, saya harus melunasi utang saya Rp 30 juta di kampung secepatnya ,” tutur Mawar dengan nada sendu, ketika dibincangi Kalteng Pos Online (Grup JPNN), belum lama ini.
BACA JUGA: Sekda Terdakwa Tahanan Kota Kok Dipanggil ke Jakarta?
Perempuan berkulit putih mulus dengan tubuh semampai ini, menyatakan akan berhenti menjadi seorang PSK setelah berhasil mengumpulkan uang untuk melunasi utangnya.
Dikatakannya, uang Rp 30 juta hasil utang itu dulu digunakan untuk membiayai pengobatan orangtuanya, biaya hidup dan lainnya.
BACA JUGA: Di Tengah Evakuasi Korban Airasia QZ8501, Bule Tarifnya USD 100 Sekali Kencan
“Iya, saya menargetkan tiga bulan uang sebesar itu sudah terkumpul. Kemudian, saya akan pulang kampung dan berhenti menjadi PSK,” kata Janda beranak satu ini. (kam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Sekolah Tanpa Listrik di Magelang Bertambah
Redaktur : Tim Redaksi