jpnn.com - MAGELANG - Jumlah sekolah dasar (SD) yang belum beraliran listrik di Kabupaten Magelang bertambah lagi. Awalnya, yang tercatat hanya ada tiga SD. Tapi ternyata kini ada empat sekolah berstatus negeri yang belum dialiri listrik.
Keempat SD yang belum teraliri listrik adalah SDN Kalinegoro I Kecamatan Mertoyudan, SDN Klopo 2 Kecamatan Tegalrejo, SDN Kenalan Kecamatan Pakis, dan terakhir SDN Gejagan di Kecamatan Pakis. Sekretaris Disdikpora Kabupaten Magelang, Mushowir mengatakan, total murid yang belajar di empat SD itu adalah416 siswa.
BACA JUGA: Polisi Penghuni Bekas Kandang Sapi Akhirnya Tinggal di Rusunawa
”Rinciannya, 134 siswa di SDN Kalinegoro I Kecamatan Mertoyudan, 77 siswa di SDN Klopo 2, Tegalrejo, 86 siswa di SDN Kenalan, Kecamatan Pakis, dan 119 siswa di SDN Gejagan, Kecamatan Pakis,” katanya seperti dikutip Radar Jogja.
Mushowir menjelaskan, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, pihak sekolah mengupayakan pemasangan jaringan listrik. Namun, sampai saat ini belum bisa direalisasikan karena terkendala jarak lokasi sekolah dengan jaringan listrik.
BACA JUGA: Menggeliatnya Prostitusi di Balik Jatuhnya AirAsia, Harga Kencan Naik 100 Persen
Sementara untuk pemasangan sambungan listrik dibutuhkan tiang penghubung yang berarti perlu mengeluarkan biaya tambahan. ”Alhamdulilah, SDN Kalinegoro sudah terpasang empat tiang penghubung jaringan,” ungkapnya.
Ia berharap setelah jaringan listrik masuk sekolah, kegiatan belajar mengajar lebih baik lagi. Mengingat, era sekarang untuk kegiatan belajar mengajar membutuhkan alat pendukung se-perti komputer, laptop, LCD.
BACA JUGA: Menggeliatnya Kehidupan Malam di Tengah Proses Evakuasi AirAsia
“Jadi, tidak hanya bergantung pada alat tulis dan buku. Semua sekolah tersebut akan memiliki aliran listrik,” katanya.
Sedangkan Kepala Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) PLN Magelang, Dwi Purnomo mengaku, belum adanya aliran listrik di sekolah-sekolah itu karena adanya miskomunikasi. Menurutnya, PLN tidak pernah mempersulit atau memperlama pemasangan jaringan listrik baru sekolah yang belum teraliri listrik, terlebih lagi untuk lembaga pendidikan yang instansi pemerintah.
Dwi menyebut ada tiga lembaga yang selalu diprioritaskan untuk pemasangan aliran listrik. Selain lembaga pendidikan yang dikelola pemerintah, prioritas PLN adalah lembaga kesehatan dan tempat ibadah.(ady/hes/ong/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendiktiristek Dukung Pengembangan Unair Banyuwangi
Redaktur : Tim Redaksi