Janda Teroris Bima Gabung Jaringan Santoso

Senin, 04 Januari 2016 – 08:55 WIB
Kabidhumas Polda NTB AKBP Tribudi Pangastuti. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com - MATARAM – Tiga perempuan asal Bima disebut-sebut bergabung dengan jaringan teroris Santoso. Kabar itu diendus kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Tengah. Ketiganya masuk bagian dari kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Saat ini, tiga orang tersebut bersembunyi wilayah Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

“Kami dapat kabar ada tiga orang perempuan yang diduga gabung kelompok Santoso. Namun kami baru mengidentifikasi satu orang saja. Sementara, dua orang masih kami deteksi,” kata Kabidhumas Polda NTB AKBP Tribudi Pangastuti kepada Lombok Post (Grup JPNN.com), kemarin.

BACA JUGA: Kisah Suami Berbadan Macho tapi Cepet Lemas Saat Bercinta, Istri Tak Bahagia

Informasinya, tiga orang itu istri dari Santoso, Basri, dan Ali Kalora. Mereka berasal NTB. Tiga perempuan tersebut janda mujahidin asal Bima. Ketiga perempuan tersebut diberikan inisial Umi Fadel, Umi Mujahid, dan Umi Delima.

Sebelumnya, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz menyebutkan, ketiganya masuk ke wilayah Sulteng kemudian bergabung bersama kelompok Santoso Cs. Ketiganya ikut gabung untuk balas dendam atas kematian suaminya.

BACA JUGA: Miris, Para Nelayan Di Daerah Ini Enggan Melaut karena Takut Dirompak

“Berdasarkan data intelejen, tiga perempuan itu berasal dari Bima. Mereka tidak mau turun dari Poso. Kata mereka, lebih baik mati sahid mendampingi suami-suaminya di sana,” ungkap dia seperti disadur dari salah satu media online.

Tribudi mengaku, sudah mendapat kabar jauh hari. Menindaklanjuti informasi itu, pihaknya langsung mengirim tim ke Bima untuk mengecek kebenaran. Hasilnya, satu orang berhasil ditemukan asal muasalnya.

BACA JUGA: Polda Belum Ambil Tindakan atas Aktivitas Laskar Jihad di Papua

“Yang baru kami tahu yakni istrinya Basri. Dia itu asal Bima. Kami belum bisa sebutkan dari Desa dan Kecamatan mana,” tegas dia.

Informasi yang didapat Lombok Pos, salah satu dari mereka berasal dari Kecamatan Mada Pangga. Polda sendiri sudah mendatangi rumah perempuan, termasuk meminta keterangan keluarganya.

Tribudi tidak membantah telah mengorek informasi dari keluarga yang bersangkutan. Menurutnya, saat meninggalkan rumah dan keluarganya, janda Basri itu pamit pergi ke Jawa. Keluarganya sama sekali tidak mengetahui jika keberangkatan untuk bergabung dengan jaringan Santoso.

“Keluarganya tidak tahu. Ketika pamit, yang bersangkutan bilang mau ke Jawa saja,” beber perwira dua mawar ini.

Ia mengatakan, Polda Sulteng sudah menyisir pergerakan mereka. Bahkan, keberadaan ketiganya sudah terendus. Mereka itu disebut berada dalam kawasan hutan seluas sekitar 2.400 kilometer persegi. “Kita sudah koordinasi juga dengan Densus dan BNPT serta Kominda,” katanya.(jlo/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh.. Nelayan Selewengkan Kapal Bantuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler