Jangan Anggap Remeh Sariawan, Ternyata bisa Pertanda Sakit Kanker

Minggu, 20 Juni 2021 – 06:12 WIB
Sakit kepala. Foto: ndtv.com

jpnn.com, SURABAYA - Adi Husada Cancer Center (AHCC) mengadakan webinar bertajuk "Update Manajement of Head & Neck Cancer" yang khusus membahas penyebab kanker.

Webinar yang ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan ini menghadirkan tiga narasumber.

BACA JUGA: Daftar Buah dan Sayur ini Mencegah Anda dari Bahaya Kanker

Mereka adalah dr Hari Susilo Sp.B (K) Onk-KL yang membahas Management of Head and Neck (oral) cancer, dr Dyah Erawati Sp.Rad (K) Onk.Rad membahas Radiotherapy for Head and Neck (oral) cancer, dan dr Putu Niken Ayu Amrita Sp.PD-KHOM membahas dari sisi Medical Treatmebnt in Head and Neck (oral) cancer.

Dokter Hari Susilo Sp.B (K) Onk-KL mengungkapkan kanker pada umumnya sama yakni penting deteksi dini pada kanker kepala dan leher. Kanker ini bisa jadi disebabkan oleh sariawan.

BACA JUGA: Makan Oatmeal Bisa Mengobati Penyakit Kanker?

"Deteksi dini tak boleh diabaikan. Salah satu gejala yang sering diabaikan ialah sariawan. Sariawan yang tak kunjung sembuh dan ada benjolan ini harus diwaspadai," ujar dokter spesialis bedah kepala leher.

Bila menderita sariawan yang tak kunjung sembuh, dr Hari Susilo menyarankan agar memeriksakan hal tersebut ke dokter.

BACA JUGA: Jenis Makanan ini Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Kanker Paru-paru

Dokter akan melakukan pemeriksaan dan bila diperlukan akan dilakukan biopsi.

Selain sariawan, ada beberapa gejala kanker kepala dan leher yang juga harus diwaspadai.

Seperti gigi goyang, pendarahan tidak normal seperti mimisan atau gusi berdarah.

Gejala lain yang juga sering muncul antara lain, nyeri pada wajah, mulut, tenggorakan, kepala, telinga yang tidak membaik, kesulitan bernapas, berbicara (perubahan suara menjadi serak), sering batuk, radang tenggorakan atau infeksi telingga berulang dan bau mulut yang tidak disebabkan oleh faktor kebersihan mulut.

Selain mengenali gejala, sebagai langkah pencegahan. Anda harus mengenali faktor risiko kanker kepala dan leher, antara lain pengunaan tembakau untuk rokok dan konsumsi alkohol berlebih. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler