jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Muradi secara pribadi menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlalu muda untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019 mendatang.
Putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dinilai masih perlu belajar banyak soal politik.
BACA JUGA: Curigai Poros Mekah Vs Beijing demi Sentimen Agama & Etnis
"Saya pribadi menilai AHY masih terlalu muda. Jangan membandingkannya dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron," ujar Muradi kepada JPNN, Rabu (20/6).
Menurut pengajar di Universitas Padjadjaran ini, usia Marcon memang terbilang muda. Dia terpilih sebagai presiden di usia 39 tahun pada 2017 lalu.
BACA JUGA: Ada Upaya Membelah Ulama Jelang Pilpres 2019
"Meski muda dan merupakan presiden termuda yang pernah menjabat di Perancis, tapi dari usia 20 tahun dia sudah berpolitik, sudah menjadi ketua mahasiswa radikal sosialis dan sebagainya," ucapnya.
Berbeda dengan AHY, baru dalam setahun terakhir terjun ke politik dan langsung maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
BACA JUGA: Pencapresan Amien Rais Diputuskan Lewat Rakernas PAN
"Saya kira akan lebih baik kalau AHY tidak terlalu berambisi, karena dalam politik kalah berkali-kali di usia muda akan menghancurkan moralitas politik," ucapnya.
Menurut Muradi, di usia muda sebaiknya membangun karier politik dari bawah. Hal ini sangat penting untuk membentuk kepribadian dan kemampuan. Bukan ujug-ujug langsung mengikuti kancah pertarungan politik tingkat nasional.
"Ketika masih muda naik dari ketua cabang ke ketua DPD masih mungkin. Tapi kalau kalah berkali-kali dalam bentuk yang utama seperti pilgub, pilpres, saya kira akan mengganggu psikologis AHY sebagai calon politikus yang baik," pungkas AHY.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Amien Rais jadi Capres Cuma Wacana
Redaktur & Reporter : Ken Girsang