Jangan Berkata ke Anak "Kalau Nakal Disuntik Dokter"

Senin, 06 Maret 2017 – 07:45 WIB
Imbauan agar tak lagi menakut-nakuti anak, yang terpajang di salah satu rumah sakit. Netizen for Rakyat Kalbar

jpnn.com - jpnn.com - Sebagian orang tua sudah terbiasa menakut-nakuti anak dengan kalimat-kalimat tertentu agar agar si buah hati tidak nakal.

"Kalau nakal, disuntik dokter nanti ya." Kalimat seperti itu sepertinya sudah akrab di telinga kita.

BACA JUGA: Menggandeng BPJS, Bea Cukai Ngurah Rai Menanggung Iuran Kesehatan Anak Terdampak Pandemi

"Disuntik dokter", frase untuk menakut-nakuti kebanyakan anak-anak.

Kalimat itu bisa membekas sampai beranjak dewasa, bahkan ‘diwariskan’ ke keturunan berikutnya.

BACA JUGA: Anak Terpapar COVID-19, Ortu Sebaiknya Dengar Dulu Penjelasan Dokter ini

Elvi Fatmawati (38) mengaku kerap menggunakan frase tersebut agar buah hatinya, Nazwa (6), menurutinya.

Kata-kata kunci tersebut dilontarkan ketika sang anak tak mau makan atau enggan berhenti bermain.

BACA JUGA: Dokter Ganesja: Belum Ada Penanganan Covid-19 yang Membahayakan Jantung Anak

“Saya emang sering bilang begitu, apalagi sekarang yang kecil udah kenal gadget. Kalau dikasih tau susah, akhirnya saya ancam.

“Nanti disuntik dokter kalau gak mau dengar”, saya bilang begitu,” tutur warga Pontianak Utara ini kepada Rakyat Kalbar (Jawa POs Group).

Nah, gara-gara sering mengeluarkan ancaman bohong-bohongan tersebut, Nazwa menolak keras ketika benar-benar sakit dan akan dibawa ke dokter.

Ketika dibujuk-bujuk, ia menyebut, “Adek takut disuntik dokter, sakit”.

“Akhirnya saya mikir, itu gak baik buat anak,” ujar Elvi.

Ujung-ujungnya, mau tak mau jurus rayuan menawarkan mainan pun dilontarkan kepada anaknya itu.

“Biar mau ikut (ke dokter). Terus di sana (tempat praktik dokter) ketemu dokter dan diajak ngobrol. Untung akhirnya hilang takutnya. Dokternya bilang disuntik itu gak sakit, palingan kayak digigit semut aja,” paparnya.

Hal ini sebenarnya sepele. Namun ternyata berpengaruh buruk dalam hidup si anak.

Elvi sendiri dulunya juga kerap ditakut-takuti dengan frasa serupa.

Salah seorang dokter anak yang berdomisili di Pontianak, dr. Nevi Bachtiar mengatakan, menakut-nakuti anak dengan kata "disuntik dokter" memang secara tak langsung melemahkan mental si anak.

"Akan menyebabkan susah diperiksa, juga akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Menakut-nakuti supaya dia tidak nakal sedikit banyak akan berpengaruh dalam pertumbuhan mentalnya, bahkan sampai pernah ada satu anak yang teriak histeris waktu akan disuntik," ungkapnya.

Menurut dia, anak yang trauma dengan jarum suntik adalah salah satu hal yang memberatkan para dokter.

"Dan, anak yang sering ditakut-takuti akan tumbuh sebagai anak yang penakut, tidak berani untuk mencoba,” jelas Nevi.

Ia menyatakan, metode pola asuh anak banyak bentuknya, tanpa harus menggunakan ancaman “disuntik jarum”.

Dengan cara memberi pengertian terhadap anak bahwa ada rambu-rambu tertentu yang tidak boleh dilanggar.

Sebab, manusia telah mempunyai 95 persen otak orang dewasa semenjak menginjak usia 2 tahun.

Senada, Psikolog Winda Lestari. Praktisi NLP (Neuro-Linguistic Programming) berlisensi Amerika Serikat ini menyebut, mendidik anak dengan memberikan titah semacam ancaman bukanlah hal yang tepat. Pengaruh negatif pada mental anak pasti terjadi.

“Iya jelas itu bukan pengaruh baik bagi tumbuh kembang anak, malah kemudian anak berpikir bahwa dokter adalah penghukum karena jika dia nakal dia akan di suntik dokter,” tutur perempuan yang lulus menempuh pendidikan strata duanya di Universitas Indonesia itu.

Imbuh dia, “Apalagi kalau ditambah kata seperti nanti disuntik dokter lo, hiii... takuuttt.. sakittt..”. (riz/moh)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler