Jangan Berlebihan Menyantap Kurma, Ini 5 efek Sampingnya Lho

Selasa, 20 Oktober 2020 – 09:45 WIB
Ilustrasi Kurma. Foto: HelloSehat

jpnn.com, JAKARTA - SIAPA sih yang tidak suka kurma? Rasanya yang manis dan mengenyangkan tentunya menjadi kesukaan setiap orang.

Kurma rutin dikonsumsi, terutama pada bulan puasa. Namun begitu, jangan berlebihan mengonsumsi kurma ya.

BACA JUGA: 5 Manfaat Buah Kurma yang Jarang Diketahui

Berikut ini beberapa efek samping konsumsi kurma, seperti dilansir laman Genpi.co, Selasa.

1. Diare

BACA JUGA: mengunjungi perkebunan kurma di australia

Dampak buruk mengonsumsi kurma terlalu banyak bisa menyebabkan diare.

Hal ini disebabkan oleh kandungan gula yang terlalu tinggi dan tidak bisa diserap dengan baik. Akibatnya, perut akan terasa melilit dan menyebabkan diare.

BACA JUGA: 6 Manfaat Buka Puasa dengan Kurma

2. Gangguan pencernaan

Sebenarnya, kurma mengandung serat yang baik untuk sistem pencernaan.

Namun, serat alami pada kurma ini juga bisa menyebabkan masalah pencernaan jika dikonsumsi berlebihan.

Pasalnya, serat di dalam kurma bisa merangsang produksi gas di dalam tubuh, sehingga membuat perut terasa tidak nyaman.

3. Memicu kegemukan

Kurma ternyata memiliki kandungan kalori yang tinggi sehingga mudah memengaruhi kenaikan berat badan.

Setiap gram buah kurma mengandung 2,8 kalori. Jika kurma dikonsumsi berlebihan, bisa membuat berat badan naik secara drastis dan cepat.

4. Menyebabkan hiperkalemia

Kurma juga mengandung kalium. Oleh sebab itu, jika makan kurma secara berlebihan, hal ini bisa menyebabkan hyperkalemia, yaitu kondisi kadar kalium yang terlalu tinggi dalam darah.

Tingkat kalium darah yang lebih tinggi dari 7 milimol per liter bisa berisiko dan memerlukan penanganan medis segera.

5. Meningkatkan risiko diabetes

Kurma memiliki rasa yang manis, dan hal ini bisa meningkatkan risiko diabetes.

Satu butir kurma mengandung gula alami yang hampir setara 30 gram gula pasir.

Maka dari itu, mengonsumsi lebih dari tiga buah kurma bisa berpengaruh terhadap kadar gula darah, terutama bagi para penderita diabetes.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler