Jangan Campur Obat Herbal dan Resep Dokter, Ini Bahayanya

Selasa, 20 Maret 2018 – 23:53 WIB
Ilustrasi tanaman obat tradisional. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mungkin Anda salah satu yang senang menggunakan obat herbal untuk menangkal berbagai penyakit.

Namun tahukah Anda bahwa mencampur obat herbal dengan obat resep bisa menghasilkan berbagai reaksi berbahaya.

BACA JUGA: Si Pasien Tidak Kembali Lagi, Dikira Sudah Meninggal, Ternyata…

Para periset menemukan bahwa pengobatan alternatif mengubah efek obat resep dengan cara menipiskannya, membuatnya lebih manjur daripada yang dibutuhkan atau menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Charles Awortwe, dari University of Stellenbosch di Tygerberg, Afrika Selatan dan penulis pertama makalah tersebut dan timnya menemukan bahwa obat-obatan herbal telah berperan dalam berinteraksi dengan bahan aktif obat farmasi dalam 60 persen kasus yang mereka lihat.

BACA JUGA: Tenaga Medis Indonesia Masih Cueki Obat Herbal

Edzard Ernst, profesor emeritus pengobatan komplementer di University of Exeter, mengatakan bahwa temuan tersebut menyoroti bahwa bahan-bahan alami masih berpotensi menimbulkan efek biologis potensial.

"Mereka bisa membahayakan banyak pasien yang menggunakan pengobatan herbal," kata Ernst, seperti dilansir laman India Times, Senin ( 19/3).

"Oleh karena itu penting bahwa konsumen diperingatkan bahaya dan berpikir dua kali sebelum melakukan pengobatan sendiri dengan obat herbal," lanjut Ernst.

Studi yang dipublikasikan di British Journal of Clinical Pharmacology tersebut mengemukakan beberapa contoh pasien yang mengalami masalah serius setelah mengonsumsi obat-obatan herbal bersamaan dengan pengobatan konvensional.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa ada kemungkinan beberapa bahan aktif dalam obat-obatan herbal memengaruhi metabolisme obat, mempercepat laju obat-obatan lain dipecah dalam hati dan mengurangi keefektifannya.

Sebelumnya, penelitian telah menyarankan bahwa wort St John, obat herbal over-the-counter untuk depresi, bisa berinteraksi dengan sejumlah besar obat-obatan.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler