Jangan Dipaksa, Ini Tidak Sehat...

Selasa, 05 April 2016 – 18:32 WIB
Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto menilai, seharusnya tidak ada lagi kelompok-kelompok yang memaksa Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet. 

Heri yang juga Direktur PolcoMM Institute itu menegaskan kondisi seperti ini tidak sehat bagi perpolitikan Indonesia.

BACA JUGA: Gawat! Ini Pihak yang Diperkarakan Fahri Hamzah

“Saya melihat seperti ada pihak-pihak yang mencoba memengaruhi dan mendikte presiden untuk melakukan reshuffle,” kata Heri di Jakarta, Selasa (5/4).

Heri menegaskan, semestinya kelompok-kelompok ini tidak memaksa presiden untuk melakukan reshuffle. Apalagi, kata dia, terlihat seperti melakukan arahan presiden untuk menggeser menteri-menteri tertentu.

BACA JUGA: PKB: Kader Kami Masih On The Track

"Ini tidak sehat karena jika ini terus dilakukan, maka akan merugikan stabilitas pemerintahan khususnya kekompakan kabinet,” kata Heri lagi.

Tak cuma itu, Heri melanjutkan, Presiden Jokowi juga akan terganggu dengan situasi ini. Menurut dia, penilaian publik terhadap presiden bisa jelek jika terus diganggu soal reshuffle. Sebab, publik nantinya bisa saja menilai presiden kurang tegas jika tekanan ini dikabulkan. Karenanya, lanjut dia, alangkah eloknya presiden diberikan kewenangan dan disupport untuk dapat melaksanakan hak prerogatifnya.

BACA JUGA: Luhut: Kelompok Santoso Terpecah Jadi Tiga Bagian

Kemudian jika kelompok-kelompok yang menginginkan reshuffle tersebut, terus mengganggu presiden, bukan tidak mungkin juga rakyat akan menilai negatif mereka.

"Sebab seperti kehausan kekuasaan dan hanya berorientasi pada posisi tanpa melihat efek dari situasi ini yakni stabilitas pemerintahan," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Harap Malaysia Tetap Bersatu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler