jpnn.com - JAKARTA -- Anggota Komisi Hukum DPR, Aboebakar Alhabsy, mengatakan, publik menunggu pengungkapan dan pengusutan pabrik narkoba dalam Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. Dia mengingatkan aparat hukum agar mengusust kasus ini secara transparan dan terbongkar jaringannya.
"Saya minta BNN (Badan Narkotika Nasional) dan Polri mengungkap persoalan ini hingga tuntas, jaringannya harus diurai dan ditindak dengan tegas," ujar Aboebakar Alhabsy, Senin (12/8).
BACA JUGA: Audit Belum Diterima, Hambalang Molor Lagi
Ia menyatakan, tidak mungkin bahan dan alat produksi narkoba itu bisa diselundupkan ke dalam Lapas Cipinang hanya dengan peran Sipir "G".
Menurutnya, pengamanan Lapas itu ada beberapa lapis dan tidak mungkin memasukkan beberapa jirigen bahan dan alat produksi narkoba tanpa di-back up oleh jaringan khusus.
BACA JUGA: KPK Tegaskan Sudah Terima Pengaduan Dugaan Korupsi E-KTP
"Ini semua harus dibongkar, jangan sampai sipir G dikorbankan untuk melindungi yang lain," ungkapnya.
Dia mengatakan, bila prosedur dijalankan dengan benar, seorang narapidana tidak mungkin bisa memasukkan barang-barang haram ke Lapas.
BACA JUGA: Sapi Rabies di Bali Karena Digigit Anjing
Menurutnya, terpidana mati narkoba Ferry Budiman saja yang mencoba mengelabui petugas Nusakambangan dengan memasukkan sabu dalam celana dalamnya saja, bisa ketahuan.
"Apalagi barang-barang sebesar itu, mustahil bila hanya diperankan satu orang sipir saja," katanya.
Menurut dia, keberanian BNN dan Polri sangat dinantikan publik dalam membongkar kasus ini. "Saya rasa publik menunggu keberanian BNN dan Polri untuk mengusut perkara ini," katanya.
Aboebakar juga mengatakan, keterbukaan dan kerjasama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga akan berpengaruh pada pengungkapan kasus ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sapi di Bali Terjangkit Rabies
Redaktur : Tim Redaksi