JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar ajaran Islam tidak dijadikan tameng tindakan terorismeDia mengatakan, siapapun tidak boleh mengatasnamakan agama sebagai instrumen untuk melakukan tindak kekerasan dan teror.
"Jangan biarkan generasi muda kita menafsirkan makna jihad di dalam Alquransecara keliru, sebagai jalan kekerasan dan menghalalkan segala cara
BACA JUGA: Istana Pilih Timur Agar Polri Akur
Janganlah menjadikan ajaran Islam sebagai tameng, untuk membenarkan tindakan terorisme," kata SBY dalam silaturahmi dengan peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits Tingkat ASEAN dan Pasifik di Istana Negara, Jakarta, kemarin.SBY mengatakan, jihad harus dimaknai sebagaimana mestinya
Presiden menambahkan, Indonesia terus mendorong terciptanya teladan kemuliaan dan keadaban Islam dalam percaturan global
BACA JUGA: BKKBN Sinergikan Program KB Pusat dengan Daerah
"Kaum muslim harus mampu menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran," katanyaUmat Islam sedunia, tambah SBY, harus mempertahankan citra Islam yang mampu menawarkan solusi pada berbagai permasalahan umat
BACA JUGA: Timur Harus Lebur Faksi di Internal Polri
"Islam yang menjauhi kekerasan Islam sebagai rahmatan lil alamin; rahmat bagi semesta alam," kata SBY.Presiden mengajak pula umat dari agama lain agar memiliki pandangan yang sama. "Mari kita tingkatkan pemahaman bahwa toleransi dan kerukunan beragama, bersifat timbal balik, saling memberi dan menerima, take and give," kata presiden.
Selain dihadiri, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II, acara tersebut juga dihadiri utusan resmi Kerajaan Arab Saudi Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su"ud, yakni Sholeh bin Abdullah bin HumaidTahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan Musabaqah Hafalan Quran dan Hadits tingkat Asean dan Pasifik dengan diikuti 13 negara(sof/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampu Hijau dari Senayan untuk Timur Pradopo
Redaktur : Tim Redaksi