jpnn.com - JAKARTA - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menilai duet calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sangat mungkin langsung tersingkir pada putaran pertama.
Jika itu terjadi, maka duet yang beken disebut Ahok-Djarot itu bakal menjadi penonton saja pada putaran kedua pilkada DKI Jakarta.
BACA JUGA: BIJAK! Begini Timses Ahok-Djarot Tanggapi Hasil Survei
Pendapat Said didasarkan pada hasil survei Polmark Research Center (PRC) yang dirilis beberapa waktu lalu.
Said mengatakan, hasil survei PRC menunjukkan dari 31,9 persen responden pemilih Ahok-Djarot ternyata hanya 23,2 persan saja yang tidak akan mengubah pilihan mereka.
BACA JUGA: Ruhut: Jangan Suruh Aku Mundur, tapi Pecat
“Artinya ada 8,7 persen pemilih petahana yang belum mantap memilih, alias masih mungkin pindah ke ‘lain hati’," ujar Said, Kamis (6/10).
Selain itu, kata Said, tingkat pemilih yang mengaku konsisten memilih Ahok-Djarot juga terus merosot. Pada Juli 2016, pemilih yang mengaku sudah mantap memilih Ahok-Djarot tercatat 28,7 persen.
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan SE Jaga Netralitas PNS
Tapi ketika dilakukan survei kembali pada awal Oktober, jumlah pemilih konsisten incumbent menyusut 5,5 persen. “Ini menggambarkan pemilih konsisten pun ternyata masih sangat labil," ujar Said.
Karena itu, jika Ahok-Djarot hanya mengandalkan 23,2 persen pemilih yang loyal, maka duet yang diusung PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem itu akan langsung tersingkir pada putaran pertama yang digelar 15 Februari 2015.
Apalagi yang mengaku sebagai pemilih konsisten terhadap Ahok-Djarot ternyata masih bisa berubah.
"Sebab itu ada kemungkinan pasangan Ahok-Djarot pada akhirnya nanti akan selesai di putaran pertama. Sehingga yang akan berhadapan di putaran kedua pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni," ujar Said.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ah… Bang Ruhut Puji-puji Mas Agus Lagi, Tapi Endingnya Itu Loh
Redaktur : Tim Redaksi