jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar malam apresiasi Gambesi Kampoeng Inspiratif.
Acara ini menjadi panggung bagi para narasumber untuk membahas pentingnya literasi digital dengan pemaparan materi mengenai empat pilar.
BACA JUGA: Kemenkominfo Serukan Pentingnya Literasi Digital Bagi ASN
“Ini adalah momentum yang luar biasa atas gagasan Kominfo agar kita bisa memanfaatkan digitalisasi dan terhindar dari bahaya yang ada, dibantu oleh implementasi empat pilar literasi digital,” tutur Sultan Tidore Haji Husain Alting Sjah dalam keterangannya dikutip Senin (29/4).
Haji Husain menambahkan narasi mengenai warga Gambesi yang dikenal dengan watak kuat serta penuh motivasi untuk menyongsong masa depan. Sejalan itu, watak tersebut diharapkan bisa berguna dalam menyikapi era teknologi digital.
BACA JUGA: Memajukan Literasi di Indonesia Melalui Perpustakaan
“Ada doa dari orang-orang tua, kuat besi kuat baja, orang-orang kuat yang menjaga solidaritas untuk memberikan suatu yang positif dalam kegiatannya dan memanfaatkan perkembangan teknologi sebaik-baiknya,” jelasnya.
Sebelum era digital dilahirkan, lanjutnya, warga Gambesi telah diajarkan untuk memberikan ketenteraman pada sesama di dunia nyata.
BACA JUGA: Kemenkominfo Tegas dalam Penegakan Aturan Industri Gim
Intensi tersebut harus diterapkan juga dalam dunia maya sehingga warga Gambesi dapat menjadi inspirasi bagi Maluku Utara.
Pada kesempatan tersebut, dipaparkan materi mengenai Tips Aman dan Nyaman dalam Bermedia Sosial oleh Muhammad Jamil dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang krusialnya Keamanan Digital.
“Pertama, update sistem dan pasang antivirus. Contohnya pembaruan perangkat lunak seperti windows, menutupi celah di perangkat lunak, sehingga dalam menggunakan sistem operasi terjamin keamanannya,” jelas Jamil.
Tidak hanya itu, masyarakat harus waspada terhadap link yang tersebar di internet, karena tidak semuanya aman. Jangan keasyikan ngeklik, waspadai tautan yang mencurigakan, seperti undangan digital yang sering menjebak. mengklik sudah berisi virus dan malware.
Tidak hanya itu, Jamil juga menambahkan tips lainnya, seperti pentingnya verifikasi dua langkah, pentingnya menggunakan software keluaran resmi, hingga perlunya kesensitifan dalam memilih wifi publik.
Akademisi Universitas Khairun, Iis Hamsir Ayub menekankan pentingnya literasi digital dalam memasukkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam interaksi digital sehari-hari.
“Interaksi kita harus memasukkan nilai-nilai bhinneka dan pancasila, serta hukum norma, dan etika sebagai panduan berkarakter,” ujarnya.
Tidak berhenti di situ, digitalisasi budaya juga menjadi aspek yang patut diperhatikan karena masyarakat masuk pada fase transisi konteks budaya ke dalam ruang digital.
“Ruang digital untuk mewujudkan budaya kreativitas harus dapat menunjukan kekayaan budaya,” lanjutnya.
Menurut Iis, digitalisasi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian negara melalui promosi di ruang-ruang digital agar masyarakat senantiasa mengutamakan produk dalam negeri daripada produk luar negeri.
Dengan berbagai topik yang disampaikan, malam apresiasi ini berhasil menjadi forum penting bagi masyarakat Ternate untuk memahami dan merespons tantangan serta peluang dalam era digital yang makin berkembang.
Melalui kolaborasi dan pengetahuan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi secara produktif dan aman. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad