jpnn.com - Batuk masih menjadi keluhan kesehatan yang sering dialami sebagian besar orang. Kondisi ini adalah gejala, bukan suatu penyakit.
Batuk merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan dan mengeluarkan benda asing dari dalam saluran pernapasan. Selain itu, batuk juga dapat menjadi reaksi alami saluran pernapasan yang mengalami iritasi, baik akibat infeksi maupun alergi.
Jenis Batuk
BACA JUGA: 5 Jurus Meredakan Batuk dengan Cepat
Berdasarkan keluhan yang timbul, batuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
? Batuk Produktif
Ini adalah jenis batuk yang menghasilkan dahak atau lendir. Tak heran, batuk produktif lebih dikenal dengan sebutan batuk berdahak.
BACA JUGA: Sering Batuk, Benarkah Selalu Gejala TBC?
? Batuk Non-produktif
Lebih dikenal dengan sebutan batuk kering. Ini karena batuk non-produktif tidak menghasilkan dahak atau lendir. Salah satu gejalanya adalah tenggorokan gatal.
Jika Anda batuk, cara terbaik untuk membantu mengatasi keluhan adalah dengan minum obat yang sesuai dengan jenisnya. Di samping itu, Anda juga wajib memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hal ini karena beberapa makanan dan minuman dapat menyebabkan batuk semakin parah.
Makanan yang harus dihindari saat batuk
BACA JUGA: Batuk Saat Hamil, Apa Dampaknya bagi Janin?
Berikut adalah makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat batuk:
1. Makanan pencetus alergi
Batuk bisa menjadi salah satu gejala penyakit asma, yang dihubungkan dengan faktor alergi pada seseorang. Pada beberapa kasus, keparahan gejala asma berhubungan dengan makanan dan minuman pencetus alergi.
Beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari bila batuk Anda memang disebabkan asma, di antaranya: susu sapi, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
2. Susu dan produk olahan susu
Susu dan produk olahan susu dipercaya bisa merangsang pembentukan dahak pada saluran pernapasan. Faktanya, protein pada susu juga dapat merangsang pembentukan lendir di saluran pencernaan saat sedang dikonsumsi.
Jika Anda sedang mengalami batuk yang produktif, sebaiknya hindarilah asupan seperti susu beserta produk olahan yang berasal dari susu. Banyaknya lendir atau dahak yang terbentuk di saluran pernafasan, tentu dapat semakin merangsang batuk menjadi lebih sering.
3. Minuman berkafein
Kafein merupakan zat yang bersifat diuretik, sehingga akan merangsang pembentukan dan pengeluaran urine. Keadaan itu turut meningkatkan jumlah cairan yang keluar dari dalam tubuh.
Nah, semakin banyak cairan yang keluar, tubuh akan kekurangan cairan, termasuk tenggorokan. Pada akhirnya, tenggorokan Anda akan terasa semakin kering ketika sedang batuk.
Selain itu, pada batuk yang dicetuskan oleh penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD), kafein harus dihindari sama sekali. Ini karena zat tersebut dapat merangsang pembentukan asam lambung menjadi semakin banyak. Contoh minuman yang mengandung kafein di dalamnya, misalnya kopi, teh, minuman berenergi, dan minuman bersoda.
4. Makanan yang digoreng
Ketika Anda sedang dilanda batuk kering, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang digoreng. Sebab, makanan tersebut bisa menyebabkan tenggorokan menjadi semakin kering, tidak nyaman dan sakit.
Tak hanya itu, makanan yang digoreng dapat merangsang frekuensi batuk, pembentukan lendir dan menganggu rambut pembersih di tenggorokan, karena mengandung banyak minyak. Alhasil, dengan makan gorengan, batuk yang Anda alami akan menjadi semakin parah.
Selain mengonsumsi obat dan menghindari makanan maupun minuman di atas, Anda sebaiknya juga mencari tahu penyebab utama batuk yang sedang terjadi. Selanjutnya hindari faktor-faktor pencetus tersebut.
Jika batuk sering kambuh atau tak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter.(NB/ RVS/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy