Jangan Lupa, Anggoro Sering Sebut Nama Presiden

Jumat, 31 Januari 2014 – 19:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Penangkapan Anggoro Widjojo di Shenzhen, Tiongkok, pada Rabu (29/1), patut diapresiasi. Itu karena Anggoro sudah menjadi buron selama lima tahun dalam kasus pengadaan sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) di Kementerian Kehutanan.

Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mengungkapkan, penangkapan itu harus diikuti dengan tindaklanjut dalam menuntaskan kasus turunannya. Baik itu testimony Antasari maupun kasus-kasus lain yang pernah mencuat.

BACA JUGA: Presiden Belum Keluarkan Pernyataan

"Dulu waktu diperdengarkan rekamannya di Mahkamah Konstitusi, nama presiden disebut-sebut nama persiden (Susilo Bambang Yudhoyono). Nah, KPK juga harus ungkap keterkaitannya," pinta Bambang ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (31/1).

Dikatakan, KPK harus menyelesaikan kasus yang melibatkan bos PT Masaro itu. Sebab, masyarakat mengetahui bahwa Anggoro tidak hanya pernah menyebut nama Presiden, tapi juga banyak nama besar lainnya dalam kasus yang dia hadapi.

BACA JUGA: Gita Mundur, Ini Komentar Irman Gusman

"Ini sebagaimana kita pernah dengar atau kalau kita rewind lagi rekaman di MK banyak menyinggung nama-nama besar. Sehingga harus dibuka ditelusuri divalidasi siapa-siapa yang ikut bermain. Ada nama besar yang belum diputus," jelas Politikus Partai Golkar itu.

Terkait adanya dugaan bahwa penangkapan Anggoro sebagai upaya menutupi kasus Hambalang yang banyak menyeret politikus Partai Demokrat, Bamsoet melihat tidak begitu relevan karena penangkapan ini terjadi begitu saja.

BACA JUGA: Pilih Pengadilan MK atau Tipikor Pak Boediono?

Kalaupun penangkapan ini bagian dari rangkaian mengaburkan kasus besar lainnya, dia tidak begitu mempermasalahkan.  Dia yakin masyarakat tidak akan lupa dengan kasus Hambalang.

"Soal upaya melarikan isu saya kira boleh-boleh saja mengaburkan, tetapi publik akan tetap menuntut kelanjutannya," tandas Bamsoet. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Golkar: Ada Tangan Setan di Kemendag


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler