jpnn.com, JAKARTA - Communication for Development Specialist UNICEF Indonesia Rizky Ika Syafitri mengatakan imunisasi merupakan hak seluruh anak dan pemerintah juga sudah menyediakan fasilitas terkait hal itu secara gratis.
“Komitmen pemerintah luar biasa sekali untuk program imunisasi ini. Ini adalah hak (anak) dan tolong dimanfaatkan,” katanya dalam Webinar KPCPEN bertema Cari Tahu Tentang Vaksin Yuk!, yang diselenggarakan pada Jumat (2/10).
BACA JUGA: Dipandu dr Reisa, Tenaga Medis Berkisah tentang Cara Pasien Covid-19 Cepat Sembuh
Di masa seperti ini, mungkin ada sebagian orang tua yang masih ragu dan khawatir mengimunisasikan anaknya. Padahal, vaksinasi adalah hak anak.
Menurut Rizky, banyak sekali penyakit di luar sana yang bisa dicegah melalui imunisasi.
BACA JUGA: Alhamdulillah, WHO Beri Rekomendasi Untuk Indonesia Menyelenggarakan Tes Cepat Antigen
Vaksinnya tersedia dan gratis.
“Pastikan anak tetap mendapatkan imunisasi di masa pandemi. Jangan sampai mengalami double wabah. Bisa saja karena cakupan imunisasi turun, orang-orang tidak mengimunisasikan anaknya,” ujarnya.
BACA JUGA: Hindari Penyebaran COVID-19, Musala Ini Ketat Terapkan Protokol Kesehatan
Rizky mengatakan, ketika orang tua absen memberikan imunisasi kepada anaknya, maka anak-anak rentan terjangkiti sejumlah penyakit misalnya difteri, polio, dan campak.
Penyakit-penyakit tersebut bisa menyebabkan kesakitan, kecacatan, hingga kematian.
Hal senada juga disampaikan oleh dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), MARS dari Yayasan Orangtua Peduli.
Dia menekankan pentingnya orang tua untuk memberikan vaksin kepada anak-anaknya sesuai jadwal.
"Sekarang sudah banyak layanan kesehatan yang memisahkan layanan anak sakit dengan anak sehat, sehingga orang tua bisa memilih tempat vaksin yang terdekat dan sesuai dengan pilihannya," ujar Endah.
Dia menjelaskan setidaknya ada lima pesan penting yang harus diingat dalam imunisasi.
Pertama, mendukung untuk imunisasi anak tepat waktu.
Bila menundanya, anak belum terproteksi optimal dan berrisiko terpapar infeksi.
Kedua, jika terlambat jangan khawatir, masih bisa dikejar.
Orang tua harus kuasai imunisasi, berdiskusi dengan tenaga kesehatan.
Ketiga, minta imunisasi secara simultan.
Simultan di sini artinya memberikan vaksin lebih dari satu kali suntikan dalam satu kali kunjungan.
Hal ini bisa menjamin vaksin diberikan tepat waktu dan anak tidak dibawa bolak-balik ke layanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin yang berbeda.
Keempat, tenaga kesehatan harus meningkatkan pengetahuan terkait imunisasi kejar dan imunisasi simultan.
"Anak-anak harus mendapatkan imunisasi tepat waktu," ujarnya. (pen/vnp/mjs)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adek