jpnn.com - Babak baru sepak bola Indonesia dimulai dengan melibatkan unsur KPK dan Polri dalam pengelolaan pertandingan. Tujuannya, agar sepak bola bersih dari pengaturan pertandingan. Bagaimana caranya?
MUHAMMAD AMJAD, Jakarta
BACA JUGA: Wakil Rakyat yang Ganteng ini Juga Seorang Pembalap
20 klub peserta turnamen Piala Kemerdekaan menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap pemerintah. Seluruh klub sepakat menyebut, langkah Kemenpora yang melibatkan KPK dan Polri serta membuat pakta integritas, membuat mereka optimistis menatap sepak bola Indonesia ke depan.
Keseriusan pemerintah memperbaiki tata kelola sepak bola nasional tak hanya memberikan jaminan kepada klub. Tapi juga melakukan pengawasan penuh terhadap klub dengan melibatkan KPK.
BACA JUGA: Tragedi Hercules, Anak Letda Agus: Papaku Nanti Ditaruh di Situ
Langkah tersebut adalah dengan kesepakatan menyerahkan nomor telepon seluruh pemain, pelatih, dan ofisial kepada Tim Transisi yang kemudian diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tujuannya, lembaga antirasuah tersebut bisa menyadap dan segera melakukan tindakan secara hukum jika mereka terbukti melakukan kejahatan dalam sepak bola, yakni pengaturan skor.
BACA JUGA: Tentara Tegar itu Langsung Lunglai saat Menatap Jenazah Dua Putri Cantiknya
"Pencatuman nomor telepon ini agar memudahkan KPK memantau, merekam, dan menindak jika terbukti yang bersangkutan melakukan match fixing. Ini adalah bagian dari mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih," kata Zuhairi Misrawi, Pokja Komunikasi Tim Transisi.
Meski demikian, untuk saat ini, belum semua nomor pelatih dan pemain yang terdaftar. Penyebabnya, sebagian klub masih melakukan proses seleksi pemain dan pembentukan tim kembali pasca dibubarkan.
"Ya kalau registrasi tim, nanti akan disertakan semua nomornya. Tak terkecuali," tegas lelaki berkaca mata tersebut.
Mekanismenya, akan ada penyadapan dan pengamatan langsung terhadap tim-tim yang akan menjalani pertandingan. Sistemnya pun dipastikan tidak acak, sehingga seuruh komponen yang masuk, akan diperiksa satu per satu rekaman telepon maupun pesan singkatnya.
Tak perlu gembar-gembor di luar, KPK akan bergerak terlebih dulu sampai benar-benar ditemukan permainan, setelah iti tangkap dan mencari otak dibalik pengaturan.
"Kalau sudah jelas, baru akan diumumkan. Tidak ketemu sedikit, diumumkan, ada kecurigaan diumumkan, ya lari nanti orangnya," tutur lelaki asal Madura tersebut.
Klub pun menyambut positif langkah dari pemerintah. Manajer Persatu Fahmi Fikroni mengakui jika ini baru kali pertama gebrakan dilakukan pemerintah. Sejatinya, klub dari dulu berharap langkah seperti ini dilakukan, untuk menjamin klub.
Tapi, ternyata tidak, dan kemudian klub bergantian menjadi korban dari permainan dan pengaturan hasil.
"Kami mendukung langkah ini untuk perbaikan sepak bola ke depan. Selama ini memang tak ada transparansi, ini adalah gebrakan baru. Pertama dalam sejarah dan kami berharap memberikan hasil positif untuk sepak bola ke depan," ungkapnya.
Pernyataan sama dilontarkan asisten manajer Persekap Pasuruan, Suhaimi. Dia menyebut, setelah bertahun-tahun di sepak bola, baru kali ini tata kelola sepak bola dilakukan dengan sangat serius.
Tak perlu melihat bagaimana hasilnya nanti, proses mulai dari workshop, mendatangkan KPK dan Polri kemudian penandatanganan Pakta Integritas bermaterai, jelas menunjukkan keseriusan pemerintah.
"Apalagi yang ditakutkan. Ini pengelolaannya benar kok. Karena itu kami ikut. Dari dulu nggak ada yang seperti ini, semua dilibatkam untuk menjamin fairplay," tuturnya.
Tim pun merasa aman, tidak ada permainan dalam turnamen yang dijalani.
"Kami berharap pengelolaan ini bisa menjadi contoh dan keyakinan klub yang belum ikut serta untuk ambil bagian," terangnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapten Sandy Dikenal Cerdas, Lettu Pandu Baru Dua Bulan Menikah
Redaktur : Tim Redaksi