jpnn.com, MEDAN - Sebuah video yang menunjukkan seorang remaja putri di Medan, Sumatera Utara, dianiaya dan dimaki-maki rekannya, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun @tkpmedan di Instagram, terlihat awalnya korban yang mengenakan baju hijau menangis kesakitan karena dianiaya pelaku.
BACA JUGA: Siapakah Pengusaha di Jakarta yang Memesan 13 Remaja Putri? Inilah Fakta-faktanya, Terbongkar
Tak lama, pelaku yang menggunakan baju bermotif itu menjambak rambut korban. Dia juga mengeluarkan kata-kata makian sambil menampar korban.
Meski korban sudah meminta ampun sambil menangis agar pelaku menghentikan perbuatannya, pelaku tetap tak menghiraukannya.
BACA JUGA: Siswa Kena Covid-19, PTM di SMPN 252 Jakarta Disetop
"Bangkit kau, main kau sama ku," ujar pelaku.
Salah seorang rekan pelaku sempat berusaha untuk menghentikan aksinya, tetapi tidak dipedulikan.
BACA JUGA: Konon Hubungan Seksual Antara MKA dengan 3 Mahasiswi UMY Atas Dasar Saling Suka
Dia malah menantang rekannya untuk berkelahi. "Apa, kau mau kena juga?" sebut pelaku.
Setelah itu, dengan beringasnya pelaku kembali menjambak rambut korban.
"Aku selama ini kau bilang apa-apa, aku diam," ujarnya lagi.
Di dalam narasi video, pengunggah menyebut remaja yang dianiaya itu berinisal WW sedangkan pelaku D.
Peristiwa itu disebut terjadi di Jalan Bunga Cempaka Pasar 3, Medan Selayang, Medan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa itu diakibatkan lantaran pelaku mendengar bahwa korban menyebut keluarga D menjadi simpanan pria tua.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol M Firdaus saat dikonfirmasi mengatakan korban telah membuat laporan atas kejadian itu.
"Ya, benar (sudah membuat laporan)," kata Firdaus, Kamis (12/1).
Meski begitu, mantan Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang itu belum memerinci kronologis kejadian tersebut. Sebab, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
"Masih pemeriksaan saksi-saksi," ujar Firdaus. (mcr22/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Finta Rahyuni