jpnn.com, JAKARTA - BAGI yang suka teh, tidak ada yang lebih memuaskan di dunia ini selain minum secangkir teh.
Banyak orang pada umumnya memiliki kebiasaan minum teh setelah makan.
BACA JUGA: 6 Kiat Minum Teh untuk Mencegah Gigi Kuning
Sementara banyak yang melihat ini sebagai kecanduan yang tidak berbahaya, beberapa ahli menganggap kebiasaan itu tidak sehat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ternyata minum teh setelah makan bisa mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh.
BACA JUGA: 5 Manfaat Minum Teh Kapulaga untuk Kesehatan
Dalam penelitian The Journal of Nutritional Biochemistry, kandungan asam tannin dan polifenol dalam teh inilah yang mengganggu proses penyerapan protein dan zat besi.
Menurut laman Genpi.co, asam tannin dan polifenol akan mengikat kedua gizi tadi di dalam usus.
BACA JUGA: 3 Tips Berhenti Makan Gorengan
Nah, hal ini berakibat tubuh tidak bisa menyerap dan mengurai zat-zat seperti zat besi dan protein ini.
Sekedar gambaran, tubuh membutuhkan protein dan zat besi untuk bisa menjalankan berbagai fungsi tubuh.
Manfaat dari kedua zat ini adalah untuk membentuk jaringan dan sel-sel tubuh.
Bisa juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyediakan sumber energi, sampai menghasilkan darah kaya oksigen.
Jika minum teh ketika sedang makan atau sesudah makan, asam tannin dan polifenol dalam teh akan langsung mengikat berbagai nutrisi pada makanan sebelum tubuh sempat menyerap nutrisi.
Akibatnya, gizi dari makanan pun menjadi sia-sia karena tidak bisa diserap oleh tubuh.
Salah satu yang harus menghindari minum teh saat dan setelah makan adalah penderita anemia, karena tubuh tidak akan mendapatkan zat besi dari makanan.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa