Jangan Paksa Motor Terjang Banjir, Ini Efek Buruknya, Bikin Kantong Jebol

Kamis, 01 Desember 2022 – 15:28 WIB
Para pengguna motor harus memperhatikan berkendara saat di musim hujan. Salah satunya ketika melewati genangan air. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ini curah hujan makin tinggi di beberapa daerah, sehingga banyak menimbulkan genangan air sampai banjir di jalanan.

Karena itu, para pengguna harus memperhatikan berkendara saat di musim hujan.

BACA JUGA: Mobil Terjebak Banjir, Begini Tips Klaim Asuransi

Salah satunya ketika melewati genangan air.

Sebab, saat menerobos genangan air bisa berdampak buruk pada kendaraan khusunya mesin.

BACA JUGA: 5 Cara Mudah Merawat Mobil saat Musim Hujan

Oli mesin bercampur air bisa saja terjadi bila nekat menerjang dan berpotensi merusak rangkaian komponen di dalamnya.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana mengatakan kondisi oli yang tercampur dengan air membuat daya pelumasannya tidak maksimal.

BACA JUGA: Musim Hujan, Pemilik Mobil Harus Lebih Telaten Memeriksa Ini

"Sementara komponen di dalam mesin seperti piston, kruk as, noken as dan lain lain membutuhkan pelumasan yang sempurna," kata Brahma Putra Mahayana dalam keterangan resminya, Rabu.

Dia menerangkan hal tersebut membuat gesekan antarkomponen yang notabene berupa logam tak dapat terhindarkan.

Dengan kata lain, semua komponen tadi akan rusak karena saling bergesekan. Oli yang sudah bercampur air akan kehilangan fungsi pelumasannya.

"Jika dibiarkan tentu saja lama kelamaan pasti merusak komponen di dalam mesin," jelas Brahma.

Oli bercampur air bisa menimbulkan endapan yang mengakibatkan terpampatnya saluran oli, sehingga kemungkinan mesin akan mengalami kerusakan parah.

"Kalau sudah seperti ini, harus turun mesin. Setelah itu, endapan oli bisa dibuang dan mengganti komponen yang rusak," tegas dia.

Tidak hanya itu, sifat asam dari air sangat berbahaya untuk bagian internal mesin.

Brahma menyebut korosi pada komponen mesin bisa terjadi akibat adanya air.

Brahma menerangkan bahwa para pemilik kendaraan harus sigap untuk menguras kembali oli mesin ketika menerabas genangan air dengan batas yang tidak wajar atau sudah menyentuh bagian mesin.

"Untuk meyakinkannya, cek kondisi oli melalui dipstick. Kalau ada buih, besar kemungkinan air sudah masuk ke mesin. Akan semakin jelas saat oli yang dibuang berwarna seperti kopi susu. Tandanya oli sudah terkontaminasi," ucap dia.

Untuk melakukan penggantian oli pun sebaiknya dilakukan beberapa kali.

Hal itu untuk memastikan sudah tidak ada air di dalam ruang bakar dan warna oli sudah seperti warna oli yang baru.

Efek buruk lainnya ketika memaksakan tetap melewati daerah banjir bisa merambat ke bagian lain seperti transmisi terutama untuk motor matik.

Faktanya, oli transmisi di motor matik ini rentan tercampur air jika nekat menerobos genangan atau banjir, mengingat penggerak rodanya berasal dari area CVT. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Hujan Tiba, Ini 4 Komponen Motor yang Harus Diperhatikan


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler