Jangan Pilih Prabowo dan Wiranto

Minggu, 06 April 2014 – 16:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Keluarga Korban Orang Hilang Indonesia (IKOHI) meminta masyarakat agar tak  memilih calon presiden yang punya rekam jejak melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di masa lalu.

Capres yang mereka maksud yakni Prabowo Subianto dari Gerindra dan capres Partai Hanura, Wiranto. Keduanya diduga terlibat dalam peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu yang sampai saat ini kasus tersebut tak kunjung tuntas bahkan lenyap begitu saja.

BACA JUGA: Sekjen PDIP Harapkan SBY Berani Penuhi Panggilan Bawaslu

"Kami sangat kecewa kalau masih ada partai politik yang mengusung mereka (Prabowo dan Wiranto). Kami di sini keluarga korban hanya meminta keadilan. Kalau tahun ini mereka jadi presiden mau dikemanakan bangsa kita?" ujar Keluarga Korban Peristiwa Mei 1998, Ruyati Darwin di kantor Kontras, Menteng, Jakarta, Minggu (6/4).

Ia mengungkapkan, sampai saat ini belum menemukan kejelasan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Karenanya atas kekecewaan itu, dia menyerukan agar masyarakat tak memilih kedua capres tersebut.

BACA JUGA: ICW: Golkar Terbanyak Melakukan Pelanggaran

"Kita harus punya pemimpin yang betul-betul memperhatikan rakyatnya, jangan seperti itu. Sampai saat ini saya enggak tahu keberadaan dan nasib anak saya," ungkap Ruyati menahan tangis.

Selain menolak capres yang punya rekam jejak pelanggaran HAM berat, ada satu partai yang dianggap mengusung kembali kejayaan orde baru dengan mengusung Soeharto sebagai figurnya.

BACA JUGA: KontraS: Jangan Pilih Parpol dan Capres Pelanggar HAM

Selain Ruyati, hadir pula keluarga korban peristiwa penculikan dan penghilangan paksa yakni Paian Siahaan, keluarga korban peristiwa Talangsari 1989 Kabul Hendrawan, serta korban peristiwa 1965-1966 Mudjayin. Tak berbeda dengan Ruyati, mereka juga menyuarakan hal serupa.

"Partai yang masih mengusung pelanggaran berat masa lalu, bagaimana pun juga rekam jejak tetap terekam dalam sejarah bangsa Indonesia.  Kita harus memperbaiki Indonesia lima tahun ke depan. Kami menyertukan agar masyarakat tidak milih calon presiden yang tidak menyelesaikan kasus itu secara terang-terangan," seru Paian. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pemilu, Kasad Gelar Teleconference


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler